PMS atau sindrom pramenstruasi adalah kumpulan gejala fisik dan emosional yang dialami wanita sebelum menstruasi. Kenali penyebab dan cara mengatasinya.
Premenstrual syndrome atau sindrom pramenstruasi adalah serangkaian gejala fisik, emosional, dan perilaku yang dialami oleh banyak wanita sebelum periode menstruasi mereka. Gejala-gejala ini biasanya muncul sekitar 1-2 minggu sebelum menstruasi dimulai dan menghilang ketika menstruasi tiba. PMS mempengaruhi jutaan wanita di seluruh dunia, dengan tingkat keparahan yang bervariasi dari ringan hingga berat.
Penting untuk dicatat bahwa PMS berbeda dari gangguan disforik pramenstruasi , yang merupakan bentuk PMS yang lebih parah dan ditandai dengan gejala mood yang lebih intens. PMDD dianggap sebagai gangguan mental tersendiri dalam DSM-5 . Kembung: Retensi air dalam tubuh dapat menyebabkan perut terasa penuh dan tidak nyaman. Beberapa wanita mungkin mengalami peningkatan berat badan sementara karena hal ini.
Sensitivitas terhadap cahaya atau suara: Peningkatan sensitivitas terhadap rangsangan eksternal seperti cahaya terang atau suara keras dapat terjadi.Perubahan nafsu makan: Keinginan yang kuat untuk makanan tertentu, terutama yang manis atau asin, sering dialami. Progesteron: Kadar progesteron meningkat setelah ovulasi dan menurun jika tidak terjadi pembuahan. Perubahan kadar progesteron ini dapat mempengaruhi retensi air dalam tubuh, yang berkontribusi pada gejala seperti kembung dan nyeri payudara.Perubahan kadar neurotransmitter di otak, terutama serotonin, diyakini memainkan peran penting dalam PMS:
Persepsi dan harapan: Persepsi dan harapan seseorang tentang PMS dapat mempengaruhi bagaimana mereka mengalami dan melaporkan gejala.Dukungan sosial: Kurangnya dukungan sosial dapat memperburuk pengalaman PMS. Dokter juga akan mempertimbangkan dan menyingkirkan kondisi lain yang mungkin menyebabkan gejala serupa, seperti:FibromyalgiaJika gejala mood sangat parah, dokter mungkin mengevaluasi untuk Premenstrual Dysphoric Disorder , yang merupakan bentuk PMS yang lebih parah. Diagnosis PMDD memerlukan setidaknya lima gejala spesifik, termasuk setidaknya satu gejala mood yang parah.
Chasteberry : Herbal ini telah digunakan untuk mengurangi gejala PMS, meskipun efektivitasnya masih diperdebatkan.Obat anti-inflamasi nonsteroid : Seperti ibuprofen atau naproxen, dapat membantu mengurangi kram, sakit kepala, dan nyeri payudara.Antidepresan: Selective serotonin reuptake inhibitors seperti fluoxetine atau sertraline dapat membantu mengurangi gejala mood, terutama untuk wanita dengan PMDD.
Absensi: Dalam kasus yang parah, beberapa wanita mungkin perlu mengambil cuti atau absen dari pekerjaan atau sekolah. Interaksi sosial: Beberapa wanita mungkin cenderung menarik diri dari interaksi sosial selama periode PMS.Peningkatan stres: Gejala PMS dapat menambah tingkat stres secara keseluruhan.Kecemasan: Beberapa wanita mungkin mengalami peningkatan kecemasan atau serangan panik selama periode PMS.Harga diri: Perubahan fisik seperti kembung atau jerawat dapat mempengaruhi citra diri dan kepercayaan diri.
Risiko gangguan makan: Bagi beberapa wanita dengan riwayat gangguan makan, PMS dapat memicu perilaku makan yang tidak sehat.Insomnia: Kesulitan tidur atau mempertahankan tidur adalah keluhan umum selama PMS.Perubahan pola tidur: Beberapa wanita mungkin memerlukan lebih banyak atau lebih sedikit tidur selama periode PMS.Perubahan berat badan: Retensi air dapat menyebabkan peningkatan berat badan sementara.
Penundaan keputusan penting: Beberapa wanita mungkin memilih untuk menunda keputusan penting hingga setelah periode PMS berlalu. Serotonin: Fluktuasi estrogen dapat mempengaruhi kadar serotonin, neurotransmitter yang berperan penting dalam mengatur suasana hati. Hubungan interpersonal: Iritabilitas dan perubahan suasana hati dapat menyebabkan konflik dalam hubungan.
Dukungan sosial: Berbicara dengan teman, keluarga, atau kelompok dukungan dapat memberikan kelegaan emosional. Menjaga berat badan yang sehat dapat membantu mengurangi gejala PMS. Obesitas telah dikaitkan dengan peningkatan keparahan gejala PMS.Setiap wanita mungkin merespons secara berbeda terhadap perubahan diet. Penting untuk memperhatikan bagaimana makanan tertentu mempengaruhi gejala Anda dan menyesuaikan diet sesuai kebutuhan.
Pengurangan kelelahan: Meskipun mungkin terdengar kontraintuitif, olahraga dapat meningkatkan tingkat energi dan mengurangi kelelahan. Yoga: Praktik yoga menggabungkan gerakan fisik dengan teknik pernapasan dan meditasi, yang dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan fleksibilitas. Beberapa pose yoga tertentu bahkan diyakini dapat membantu mengurangi kram menstruasi.
Tai Chi: Gerakan lambat dan mengalir dari Tai Chi dapat membantu menenangkan pikiran dan mengurangi stres.Untuk manfaat optimal dalam mengelola PMS, disarankan untuk berolahraga secara teratur sepanjang siklus menstruasi, bukan hanya selama fase pramenstruasi. Rekomendasi umum meliputi: Fase luteal : Saat gejala PMS mulai muncul, aktivitas intensitas lebih rendah seperti yoga atau berjalan mungkin lebih nyaman.
Pemanasan dan pendinginan: Luangkan waktu untuk pemanasan dan pendinginan yang tepat untuk mengurangi risiko cedera dan meningkatkan relaksasi. Pilih aktivitas yang Anda nikmati: Anda lebih mungkin untuk tetap berkomitmen pada rutinitas olahraga jika Anda menikmatinya. Penelitian lain yang diterbitkan dalam BMC Women's Health menunjukkan bahwa yoga dapat secara efektif mengurangi gejala fisik dan psikologis PMS.
Tidur yang cukup: Memastikan tidur yang berkualitas dapat meningkatkan efektivitas olahraga dalam mengelola PMS. Masalah komunikasi: Kesulitan mengekspresikan perasaan atau kebutuhan secara jelas dapat menyebabkan kesalahpahaman. Hubungan dengan orang tua atau saudara: Perubahan suasana hati dapat menyebabkan ketegangan dalam interaksi keluarga.
Absensi: Dalam kasus yang parah, gejala PMS mungkin menyebabkan ketidakhadiran atau pengurangan jam kerja.Berikut beberapa strategi yang dapat membantu mengelola dampak PMS pada hubungan: Waktu untuk diri sendiri: Komunikasikan kebutuhan Anda untuk waktu sendiri jika diperlukan, tanpa merasa bersalah.Dukungan dari orang terdekat sangat penting dalam mengelola PMS:Kesabaran: Menyadari bahwa perubahan suasana hati atau perilaku adalah sementara dan terkait dengan kondisi medis.Menghindari minimalisasi: Tidak meremehkan atau mengabaikan gejala PMS.
Komunikasi tentang kebutuhan: Penting untuk mendiskusikan perubahan dalam kebutuhan atau keinginan intimitas dengan pasangan. Teman dekat: Memiliki teman yang memahami dan mendukung dapat menjadi sumber kenyamanan yang berharga. Pengambilan keputusan: Perubahan suasana hati dapat mempengaruhi proses pengambilan keputusan dan penilaian.
Perencanaan tugas: Menjadwalkan tugas-tugas yang membutuhkan konsentrasi tinggi pada waktu ketika gejala PMS cenderung minimal. Hidrasi dan nutrisi: Menjaga hidrasi yang baik dan mengonsumsi makanan sehat dapat membantu mengelola gejala fisik. Edukasi: Bantu meningkatkan kesadaran tentang PMS di tempat kerja untuk mengurangi stigma dan kesalahpahaman.
Aplikasi manajemen tugas: Membantu mengorganisir dan memprioritaskan tugas-tugas selama periode produktivitas yang rendah. Mentoring: Mencari mentor yang dapat memberikan dukungan dan saran tentang mengelola kesehatan wanita dalam konteks profesional.Meningkatkan pemahaman tentang dampak PMS pada produktivitas kerja adalah penting:
Kesehatan Gaya Hidup Medical Psikologi. Parenting Pendidikan Teknologi
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Gejala-gejala sindrom ovarium polikistik atau PCOSDokter spesialis obstetri-ginekologi konsultan fertilitas dari Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta menjelaskan gejala-gejala ...
Baca lebih lajut »
Ini Gejala-Gejala Sindrom Ovadium Polisistik atau PCOSSindrom ovarium polikistik adalah ketidaknormalan hormon yang dapat memengaruhi ovulasi
Baca lebih lajut »
Ini Gejala-Gejala Sindrom Ovarium Polisistik atau PCOSSindrom ovarium polikistik adalah ketidaknormalan hormon yang dapat memengaruhi ovulasi
Baca lebih lajut »
Ini Gejala-Gejala Sindrom Ovarium Polikistik atau PCOSSindrom ovarium polikistik adalah ketidaknormalan hormon yang dapat memengaruhi ovulasi
Baca lebih lajut »
Mengenal Sindrom Kematian Mendadak: Penyebab, Gejala, dan Cara Mencegahnya!Sudden Death Syndrome (SDS) adalah kondisi medis yang seringkali datang tanpa peringatan dan dapat mengakibatkan kematian mendadak.
Baca lebih lajut »
Mengenal 6 Manfaat Saffron untuk Kesehatan, Kurangi Gejala PMSManfaat saffron yang kaya antioksidan dapat melindungi tubuh dari radikal bebas. Pelajari lebih lanjut tentang khasiat saffron.
Baca lebih lajut »