Pemerintah Ardern mulai melonggarkan aturan jarak sosial pada hari Kamis, membuka kembali kafe, bioskop, dan mal setelah dua bulan melakukan pembatasan ketat di dunia untuk menghentikan penyebaran virus corona.
Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern berdiri saat fajar di jalan Premier House dengan ayahnya Ross Ardern dan partnernya Clarke Gayford, di Wellington, Selandia Baru, Sabtu . Perdana Menteri melakukan peringatan ANZAC dan meletakkan beberapa bunga yang dipetik dari kebuh dengan kartu di dalamnya. Layanan tradisional ANZAC telah dibatalkan karena pemerintah menyatakan Siaga Level 4 virus korona .
Ardern dan Clarke Gayford berjalan untuk makan siang ke sebuah kafe di ibu kota negara itu, Wellington, di mana mereka awalnya sudah diberitahu bahwa kafe itu terlalu penuh, lapor media Selandia Baru. Seorang karyawan kemudian mengejar mereka beberapa menit kemudian ketika sebuah meja sudah kosong dan pasangan itu pun kembali.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Aturan 'Normal Baru' di Bandara Selandia Baru Pasca Lockdown CoronaBandara-bandara di Selandia Baru kembali beroperasi usai lockdown pencegahan Corona dicabut. Namun, kini mereka menerap aturan 'normal baru'. Apa itu? VirusCorona Belanda
Baca lebih lajut »
Soko Hartono Nakhoda Baru PGN, Ini Susunan Lengkap Direksi BaruSebelumnya Soko menjadi Presiden Direktur PT Pertamina Gas.
Baca lebih lajut »
Said Didu Baru Penuhi Panggilan Bareskrim setelah 2 Kali Mangkir, Ini AlasannyaEks Sekretaris Kementerian BUMN Muhammad Said Didu akhirnya memenuhi panggilan Bareskrim Polri setelah dua kali mangkir SaidDidu
Baca lebih lajut »
Ahli Prediksikan 40.000 Kasus Corona Baru Akan Terjadi di Jawa Akibat MudikHasil pemodelan juga menunjukkan estimasi kasus akan mencapai puncaknya pada Lebaran.
Baca lebih lajut »
Tak Kenal Kapok, Coba Modus Baru Kirim Rokok Polos | Republika OnlineRokok polos akan dikirim ke daerah Banjarmasin melalui perusahaan ekspedisi
Baca lebih lajut »