Inggris masuk lima negara dengan kasus dan jumlah kematian akibat Covid-19 terburuk
REPUBLIKA.CO.ID, LONDON--Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan masih terlalu dini untuk melonggarkan penerapan karantina wilayah atau lockdown. Hal itu dia sampaikan pada hari pertamanya kembali bekerja setelah pulih dari Covid-19, Senin . Berbicara di luar kediamannya di Downing Street, Johnson membandingkan Covid-19 dengan penjahat jalanan yang tak terlihat.
Dia memahami adanya kekhawatiran bisnis. Johnson mengatakan akan berkonsultasi dengan partai-partai oposisi yang mendesak kejelasan terkait pengakhiran lockdown. Dia meminta agar masyarakat mengetahui risiko lonjakan kedua kasus Covid-19, termasuk risiko kehilangan kendali atas virus itu. Hal tersebut tak hanya akan menimbulkan bencana bagi ekonomi, tapi juga membuat gelombang baru kematian.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Usai Kena Corona, PM Inggris Mulai Bekerja Senin |Republika OnlinePM Inggris Boris Johnson sempat menjalani perawatan intensif akibat Corona.
Baca lebih lajut »
Besok, PM Inggris Boris Johnson Siap Bekerja LagiJohnson telah dinyatakan sembuh dari virus korona kendati sempat mendapat perawatan intensif selama tiga malam pada awal April 2020.
Baca lebih lajut »
PM Inggris Johnson akan kembali bekerja pada hari SeninPerdana Menteri Inggris Boris Johnson akan kembali bekerja pada hari Senin, setelah pulih dari kasus virus corona yang menyebabkannya menjalani perawatan ...
Baca lebih lajut »
Pulih dari Covid-19, PM Inggris Didesak Ungkap Strategi Pelonggaran LockdownPerdana Menteri Inggris Boris Johnson kembali ke rumah dinas di Downing Street pada Minggu (26/4) setelah sembuh dari COVID-19, dan siap memimpin kembali. Pemerintah mendapat berbagai tekanan untuk me
Baca lebih lajut »
PM Inggris Boris Johnson dijadwalkan kembali bekerja setelah absen karena Covid-19Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, dijadwalkan kembali bekerja pada hari Senin (27/04) setelah lebih dari tiga minggu absen karena positif Covid-19.
Baca lebih lajut »
'Ngantor' Lagi, PM Inggris Belum Akan Longgarkan LockdownPerdana Menteri Inggris Boris Johnson menyatakan bahwa dia tidak akan melonggarkan lockdown virus corona dalam waktu dekat.
Baca lebih lajut »