PM Inggris Boris Johnson menyebut Presiden Rusia Vladimir Putin mencemari reputasinya. Johnson mengatakan apa yang Putin lakukan di Bucha itu kejahatan perang.
"Apa yang telah dilakukan Putin di tempat-tempat seperti Bucha dan Irpin adalah kejahatan perang yang secara permanen telah mencemari reputasinya dan reputasi pemerintahannya," ujar Johnson seperti dilansir dari AFP, Minggu .
"Rusia percaya Ukraina bisa 'ditelan' dalam hitungan hari, dan Kyiv akan jatuh ke tangan tentara mereka dalam hitungan jam. Betapa salahnya mereka," tuturnya. Sebelumnya, bukti penyiksaan dan pembunuhan muncul semakin banyak dari Bucha dan kota-kota lain di Ukraina yang ditinggalkan militer Rusia. Rusia pun mendapatkan sanksi baru terkait hal ini.Sanksi terhadap Rusia ini diberikan Amerika Serikat, Inggris dan Uni Eropa hari Rabu . Beberapa sanksi pun diberikan dari larangan impor batubara hingga memutuskan bantuan persenjataan.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Dua Anak Kandung Putin Dijatuhi Sanksi ASSanksi terbaru Amerika Serikat (AS) terhadap Rusia mencakup dua target baru: dua putri dewasa Presiden Rusia Vladimir Putin, Katerina dan Maria.
Baca lebih lajut »
Twitter Batasi Akun Putin dan Tweet Pemerintah RusiaTwitter menyatakan telah membatasi konten yang dikeluarkan oleh akun-akun pemerintah Rusia, termasuk akun milik Presiden Vladimir Putin. Diketahui kalau saat ini...
Baca lebih lajut »
Awas Putin Ngamuk, Rusia 'Ditendang' dari Dewan HAM PBBMajelis umum Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) menangguhkan Rusia dari Dewan Hak Asasi Manusia (HAM) lembaga itu
Baca lebih lajut »
Pengakuan Jubir Putin: Kehilangan Banyak Pasukan Rusia di Ukraina Disebut Sebagai TragediPeskov juga mengatakan Rusia menarik pasukannya dari wilayah Kyiv dan Chernihiv.
Baca lebih lajut »
Jubir Putin Akui Banyak Pasukan Rusia Tewas di Ukraina: Ini Tragedi!Juru bicara Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui adanya kehilangan 'signifikan' pasukan Rusia sejak invasi ke Ukraina dimulai.
Baca lebih lajut »