PM Baru Afghanistan Janji Keamanan dan Keselamatan Mantan Pejabat Yang Kembali
Akhund juga menegaskan kembali janji amnestibagi siapa saja yang telah bekerja bersama Amerika Serikat dan pemerintahan yang didukungnya setelah invasi tahun 2001.
“Tidak ada yang bisa membuktikan bahwa dia menjadi sasaran balas dendam. Dan dalam keadaan tegang seperti itu, mudah untuk melakukan apa yang Anda inginkan. Tapi gerakan itu disiplin dan mengendalikan orang-orang bersenjatanya. Dan, kami tidak merugikan siapa pun karena tindakannya sebelumnya, ”katanya.
Ia berusaha meyakinkan khususnya rakyat Afghanistan, bahwa Taliban menginginkan semua kebaikan, penyebab kesuksesan dan kesejahteraan.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
PM Baru Malaysia Pilih Indonesia untuk Kunjungan Keluar Negeri PertamanyaPerdana Menteri Malaysia, Ismail Sabri Yaakob, memilih Indonesia sebagai negara pertama yang dikunjungi sejak ia dilantik 21 Agustus 2021.
Baca lebih lajut »
PROFIL 7 Pemimpin Taliban yang akan Jalankan Pemerintahan Afghanistan, Mohammad Akhund sebagai PM - Tribunnews.comInilah profil 7 petinggi Taliban yang akan menjalankan pemerintahan Afghanistan. Mohammad Hassan Akhund ditunjuk sebagai perdana menteri
Baca lebih lajut »
PM Rep Ceko Tegaskan tidak Ada Tempat Bagi Pengungsi Afghanistan di EropaMenurut Babis, negara-negara Eropa harus mendesak warga Afghanistan agar tidak meninggalkan negara mereka.
Baca lebih lajut »
Mantan Menlu Incar Posisi PM JepangSeorang kandidat yang kemungkinan akan menggantikan Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga mengatakan, Rabu (8/9), reformasi diperlukan untuk mengatasi kesenjangan antara orang kaya dan orang miskin di Jepang. Sewaktu menjabarkan kebijakan-kebijakan neoliberalnya, mantan menteri luar negeri...
Baca lebih lajut »
PBB Ingin Segera Kirim Bantuan ke Afghanistan Melalui DaratPara pejabat PBB sedang berusaha mengonfirmasi secara tertulis janji-janji lisan keamanan dari Taliban, yang mengambil alih Afghanistan, akhir bulan lalu.
Baca lebih lajut »