Plasticology, Pameran Eko Nugroho cs di Australia Saat Pandemi Covid-19

Indonesia Berita Berita

Plasticology, Pameran Eko Nugroho cs di Australia Saat Pandemi Covid-19
Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama
  • 📰 temponewsroom
  • ⏱ Reading Time:
  • 67 sec. here
  • 3 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 30%
  • Publisher: 63%

Eko Nugroho, Plastik, dan Covid

BARU sembilan hari berjalan, pameran “Plasticology” yang semestinya berlangsung selama dua bulan di Perth, Australia, terpaksa ditutup pada akhir Maret lalu. Apa lagi alasannya kalau bukan pagebluk sedunia: Coronavirus Disease 2019 . Eko Nugroho, satu dari empat seniman yang turut serta dalam pameran yang menanggapi problem jutaan ton sampah plastik di lautan itu, memindahkan lapak pamer karya-karya yang dia buat untuk pameran ke akun Instagram miliknya, @ekonugroho_studio.

“Plasticology” digagas oleh FORM, lembaga kreatif independen di Australia, di hub budaya kekinian di Perth bernama The Goods Shed. Tahun lalu mereka menggandeng seniman tekstil asal Bandung, Mulyana, untuk membuat pameran “A Man, A Monster and The Sea”, yang berhasil menarik minat 30 ribu pengunjung. Mulyana dengan karya sulam dan rajutnya mengubah area The Goods Shed menjadi dunia bawah laut penuh warna.

Lulus dari Jurusan Seni Lukis Institut Seni Indonesia Yogyakarta, Eko mula-mula menggunakan mural sebagai medium berkarya. Matang pada masa kejatuhan rezim Soeharto, dia menggunakan muralnya untuk menyampaikan kritik sosial yang provokatif tapi tetap jenaka. Banyak figur aneh muncul dalam karya-karyanya yang terpengaruh kegemarannya pada komik dan anime. Sejak remaja, Eko senang membaca komik seperti Voltus, Gaban, dan Megaloman.

Puluhan kilogram sampah itu kemudian dicuci bersih, dikeringkan, dan disemprot cairan disinfektan sebelum disusun pada konstruksi rangka kawat dan kabel yang dibuat Eko. Terakhir, dipulas dengan cat akrilik. Proyek memanfaatkan sampah untuk karya seni dimulai Eko sejak 2017. Karya pertama yang dibuat dengan metode ini adalah Carnival Trap, yang dipamerkan di ArtJog 2018.Dengan merebaknya Covid-19, karya-karya Eko kini dikandangkan saja di ruang pamer.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

temponewsroom /  🏆 13. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Legislator Dukung Polri Antisipasi Gejolak di Masyarakat |Republika OnlineLegislator Dukung Polri Antisipasi Gejolak di Masyarakat |Republika OnlineLegislator dukung Polri mengantisipasi gejolak di masyarakat saat pandemi Covid-19
Baca lebih lajut »

Mengatur Keuangan Keluarga Saat Pandemi Covid-19 |Republika OnlineMengatur Keuangan Keluarga Saat Pandemi Covid-19 |Republika OnlinePengeluaran keluarga lebih besar di saat pandemi covid-19.
Baca lebih lajut »

Pemerintah Diminta Evaluasi Kartu Prakerja |Republika OnlinePemerintah Diminta Evaluasi Kartu Prakerja |Republika OnlinePelatihan online semacam itu tidak tepat di tengah pandemi Covid-19 saat ini.
Baca lebih lajut »

Di Rumah Aja Selama Pandemi Corona, Kondisi Udara di Bumi MembaikDi Rumah Aja Selama Pandemi Corona, Kondisi Udara di Bumi MembaikHal baik yang terjadi selama orang berada di rumah saat pandemi Corona COVID-19
Baca lebih lajut »

Indef: UMKM Jadikan Momentum Covid-19 Peluang Manfaatkan IT |Republika OnlineIndef: UMKM Jadikan Momentum Covid-19 Peluang Manfaatkan IT |Republika OnlineLayanan jasa pengiriman barang online makin marak di saat pandemi Covid-19
Baca lebih lajut »

Survei Median: Publik Setuju Pemerintah Larang Mudik |Republika OnlineSurvei Median: Publik Setuju Pemerintah Larang Mudik |Republika OnlineSurvei Median menunjukan publik setuju pemerintah larang mudik saat pandemi Covid-19.
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-03-10 09:41:05