PKS mengingatkan pemerintah untuk tidak mewacanakan new normal saat ini dan tak bicara untung rugi nyawa manusia. NewNormal
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Ansory Siregar heran dengan rencana rezim Presiden Joko Widodo yang berencana menerapkan tatanan hidup baru atau new normal di saat pandemi Covid-19 masih merajalela dan angka kematian juga masih tinggi. Ansory mengatakan, ada beberapa alasan kenapa new normal belum tepat diberlakukan. Di antaranya rata-rata kematian covid 19 saat ini antara 20 sampai 25 orang per hari.
Belum lagi persyaratan-persyaratan yang dikeluarkan oleh WHO, bahwa sebelum memasuki masa new normal harus dipastikan terlebih dahulu sejumlah indikator bisa dipenuhi. Beberapa indikator itu seperti transmisi Covid-19 sudah terkendali, kesehatan masyarakat dan kapasitas sistem kesehatan harus bisa mengidentifikasi, mengisolasi, melacak kontak dan mengkarantina.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Kritik Keras Politikus PKS soal New Normal, Ada 5 CatatanWakil Ketua Fraksi PKS DPR Sukamta menyampaikan kritik keras soal kebijakan new normal di tengah pandemi COVID-19 yang belum sirna. NewNormal
Baca lebih lajut »
PKS: Jakarta Belum Siap Hadapi New NormalSelama dua pekan terakhir, DKI Jakarta belum melakukan tes Covid-19 secara masal sehingga data yang ada saat ini tidak mencerminkan kondisi yang sebenarnya.
Baca lebih lajut »
Fraksi PKS DKI Menilai Jakarta Belum Siap Hadapi 'New Normal''Jangan buru-buru, DKI belum lakukan tes Covid-19 secara masal dalam dua minggu terakhir. Ini bahaya, bisa jadi bom waktu.'
Baca lebih lajut »
Politikus PKS Sebut New Normal Kegagalan Negara Tanggulangi CovidKelonggaran dengan 'new normal,' kata politikus PKS Syahrul Aidi Ma'azat, tidak berbanding lurus dengan kurva penanganan Covid-19 yang belum landai.
Baca lebih lajut »
PKS Ingatkan Anies, Jakarta Belum Siap Hadapi ‘Normal Baru’Menurut anggota DPRD DKI Jakarta Achmad Yani, DKI belum siap dengan new normal sebab belum melakukan tes covid-19 secara massal dalam dua minggu terakhir. Ini bisa jadi bom waktu.
Baca lebih lajut »