Pilot Susi Air Masih Disandera KKB, Wapres: Operasi Penyelamatan Tak Gunakan Sistem Bumi Hangus - Tribunnews.com

Indonesia Berita Berita

Pilot Susi Air Masih Disandera KKB, Wapres: Operasi Penyelamatan Tak Gunakan Sistem Bumi Hangus - Tribunnews.com
Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama
  • 📰 tribunnews
  • ⏱ Reading Time:
  • 33 sec. here
  • 2 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 17%
  • Publisher: 51%

'Jadi tidak sistem bumi hangus, mungkin kalau seperti itu mudah saja, tapi bagaimana operasi itu dilakukan, [sandera] selamat, tetapi tidak menimbulkan banyak korban,” ujar Ma'ruf. (ist) PilotSusiAir KKBPapua

Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin memastikan mengatakan Pemerintah Indonesia terus berupaya membebaskan sandera tersebut, dengan meminimalisir dampak negatif yang mungkin ditimbulkan.“Operasi [penyelamatan] yang dilakukan tentu kita harus memperhitungkan jangan sampai terjadi [jatuh] korban," ujar Ma'ruf melalui keterangan tertulis, Jumat .Operasi penyelamatan ini, kata Ma'ruf, memperhatikan keselamatan dari sandera.

"Jadi tidak sistem bumi hangus, mungkin kalau seperti itu mudah saja, tapi bagaimana operasi itu dilakukan, [sandera] selamat, tetapi tidak menimbulkan banyak korban,” ujar Ma'ruf. Dirinya menuturkan, meski memakan waktu sedikit lebih lama, pemerintah terus berhati-hati, dan telah melakukan langkah-langkah negosiasi dan komunikasi, terutama dengan tokoh-tokoh setempat.“Tokoh-tokoh di Papua, kita sudah komunikasi, terutama dengan pihak gereja, tokoh adat, local champion. Kita libatkan dalam operasi di Papua. Seperti yang kemarin sudah ada yang diselamatkan, itu juga sudah melibatkan tokoh-tokoh gereja di sana,” pungkas Ma'ruf.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

tribunnews /  🏆 37. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Pilot Susi Air Tak Kunjung Bebas, Wapres Maruf: Butuh Perhitungan Matang!Pilot Susi Air Tak Kunjung Bebas, Wapres Maruf: Butuh Perhitungan Matang!Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin menegaskan bahwa alasan operasi penyelamatan pilot Susi Air Philip Mark butuh perhitungan matang.
Baca lebih lajut »

Jalan Negosiasi Terus Ditempuh untuk Selamatkan Pilot Susi Air Kapten Philips Mark MarthenJalan Negosiasi Terus Ditempuh untuk Selamatkan Pilot Susi Air Kapten Philips Mark MarthenJalan damai dengan melakukan negosiasi, masih terus dilakukan aparat gabungan TNI-Polri, untuk dapat membebaskan pilot Susi Air, Kapten Philips Mark Marthen. Sindonews news .
Baca lebih lajut »

TNI Polri Maksimalkan Negosiasi untuk Bebaskan Pilot Susi AirTNI Polri Maksimalkan Negosiasi untuk Bebaskan Pilot Susi AirTNI-Polri masih terus berupaya untuk menyelamatkan pilot Susi Air yang disandera kelompok kriminal bersenjata (KKB). Salah satu upaya tersebut ditempuh lewat jalur negosiasi.
Baca lebih lajut »

Wapres Bangga pada Pelajar Indonesia di Luar Negeri yang Pulang Mengabdi di Tanah AirWapres Bangga pada Pelajar Indonesia di Luar Negeri yang Pulang Mengabdi di Tanah AirWapres Ma'ruf Amin mengaku bangga pada pelajar Indonesia yang kembali ke Tanah Air setelah mengenyam pendidikan tinggi di luar negeri
Baca lebih lajut »

Wapres: Penanganan Sandera di Papua Bukan dengan Sistem Bumi HangusWapres: Penanganan Sandera di Papua Bukan dengan Sistem Bumi Hangus”Operasi yang dilakukan tentu kita harus memperhitungkan jangan sampai terjadi korban, bagaimana itu selamat. Jadi, tidak sistem dihabisi dibumi hangus,” kata Wapres Ma’ruf Amin terkait pilot Susi Air, Philip Merthens. Polhuk AdadiKompas
Baca lebih lajut »

Wapres Ma'ruf minta kaum terdidik tidak jadi makelar pembangunanWapres Ma'ruf minta kaum terdidik tidak jadi makelar pembangunan'Generasi muda dan kaum terdidik menjadi generasi baru yang mendorong semangat produktivitas dan nilai tambah ekonomi, bukannya menjadi makelar pembangunan atau pelaku pemburu rente,' kata Wapres Ma'ruf Amin.
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-02-25 02:33:32