Jelang lengser dari Gedung Putih, Presiden Joe Biden membunyikan alarm peringatan soal perselingkuhan pengusaha dan penguasa di AS pasca-era pemerintahannya.
WASHINGTON, KAMIS — Selama lebih kurang 20 menit, Rabu waktu Amerika Serikat atau Kamis dini hari WIB, Presiden AS Joe Biden tampil di layar televisi dan ruang digital gawai warga, memberikan ”salam perpisahan” setelah mengabdi lebih kurang empat tahun di Gedung Putih. Ada pencapaian, tetapi banyak juga tantangan serta kekhawatiran bagi bangsa AS. Presiden berusia 82 tahun itu mengutarakannya dengan gamblang.
”Rakyat Amerika terkubur di bawah longsoran misinformasi dan disinformasi, yang memungkinkan penyalahgunaan kekuasaan. Pers bebas runtuh. Media sosial menyerah pada pengecekan fakta. Kebenaran diredam oleh kebohongan yang diceritakan demi kekuasaan dan keuntungan,” lanjut Biden.Biden menyebut, sebagai negara penganut sistem demokrasi, AS juga masih jauh dari sempurna. Namun, sistem itu telah membawa AS menjadi penjuru bagi orang-orang atau negara yang meyakini kebaikan sistem tersebut.
Dalam pidatonya, Biden tidak menyebut satu nama pun yang menggarisbawahi kekhawatiran ”perselingkuhan orang-orang kaya” dengan kekuasaan, dalam hal ini Partai Republik. Akan tetapi, sebagian besar sudah mengetahui bahwa peringatan itu ditujukan karena sepak terjang Elon Musk, pemilik Tesla, platform X hingga SpaceX, yang menjadi salah satu orang kepercayaan Trump.
”Media sosial sudah tidak lagi melakukan pemeriksaan fakta. Kebenaran diredam oleh kebohongan yang disebarkan untuk mendapatkan kekuasaan dan keuntungan,” kata Biden, yang tampaknya merujuk pada Meta yang mengakhiri program pemeriksaan faktanya.Pendiri Tesla dan SpaceX Elon Musk berorasi dan berkampanye di hadapan ribuan pendukung Donald Trump, calon presiden dari Partai Republik di Butler, Pennsylvania, AS, 5 Oktober 2024.
Dia juga mengingatkan, tidak ada satu orang pun kebal terhadap hukum, termasuk presiden. Juga dengan kekuasaannya. Presiden dan kekuasaannya tidak tak terbatas. Ia sempat berusaha mendapatkan kursi kepresidenan pada 1988 dan 2008, sebelum menjadi wakil presiden dari Barack Obama selama dua periode. Setelah itu, Biden tampak ingin pensiun dari dunia politik. Namun, ia kembali ke pusaran kekuasaan saat tampil sebagai kandidat presiden dari Demokrat pada 2020, dan mampu mendepak Trump dari Gedung Putih.
David Axelrod, mantan penasihat Presiden Barack Obama, mengatakan, sejarah mencatat bahwa Biden pernah mengalahkan Trump. Akan tetapi, terpilihnya kembali Trump menjadi penutup yang kurang mengenakkan bagi sejarah panjang karier politik Biden.Senator Chris Coons, sekutu lama, mengatakan, saat didapuk menjadi presiden, Biden memikul tugas berat, mulai dari krisis ekonomi, krisis kesehatan masyarakat, dan krisis demokrasi. ”Negara ini berada di kedalaman krisis.
Dia menekankan, ada upaya pemusatan kekuasaan di tangan segelintir orang ultrakaya dan konsekuensinya yang berbahaya, terutama jika penyalahgunaan kekuasaan dibiarkan begitu saja. Pernyataan Biden tersebut disampaikannya dari Ruang Oval, yang akan segera ditinggalkannya. Ia mengingatkan kembali peringatan salah satu mantan presiden AS paling masyhur, Dwight Eisenhower, tahun 1961. Saat itu Eisenhower mengingatkan kompleksitas industri-militer , soal potensi kebangkitan kekuasaan yang salah dan kemudian membawa bencana yang lebih dahsyat bagi umat manusia.
Saat ini, sebuah oligarki sedang terbentuk di Amerika dengan kekayaan, kekuasaan, dan pengaruh yang sangat besar yang secara harfiah mengancam seluruh demokrasi kita, hak-hak dasar dan kebebasan kita, dan kesempatan yang adil bagi semua orang untuk maju. Akhir tahun 2024, nilai total kekayaan orang-orang superkaya yang dicatat Bloomberg Billionaires Index mencapai 9,8 triliun dollar AS, Senin . Nominal ini turun sedikit dari puncaknya, 11 Desember 2024, yakni 10,1 triliun dollar AS. Kekayaan mereka ini nyaris setara dengan gabungan produk domestik bruto Jerman, Jepang, dan Australia tahun lalu, menurut data Bank Dunia.
”Anda dapat membayangkan presiden memiliki banyak hal untuk dikatakan, banyak pemikiran yang ingin dia bagikan. Benar-benar menyentuh momen yang sedang kita alami saat ini,” kata Jean-Pierre.Presiden AS Joe Biden berpidato tentang kebijakan luar negeri AS di kantor Departemen Luar Negeri AS di Washington DC, AS, 13 Januari 2025.
Peringatan Biden Bagi Rakyat AS Donald Trump Menang Pemilu As X-Hide-Give-Me-Perspective
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Pidato Perpisahan Biden: Klaim Amerika Lebih Kuat & Siap Hadapi DuniaBiden akan pidato perpisahan dari Ruang Oval (15/1), jelang pelantikan Trump. Ia akan membahas pencapaian pemerintahannya, khususnya penguatan posisi AS di dunia.
Baca lebih lajut »
Sebelum Trump Dilantik, Joe Biden akan Sampaikan Pidato Perpisahan Rabu LusaJoe Biden akan menyampaikan pidato perpisahan dari ruang Oval, Gedung Putih, Washington DC.
Baca lebih lajut »
Biden Sampaikan Pidato Perpisahan dari Gedung PutihPidato Biden tersebut menyusul pernyataan yang ia sampaikan pada Senin (13/1) di Departemen Luar Negeri AS, di mana ia membela rekam jejak kebijakan luar negerinya.
Baca lebih lajut »
Rashford: Siap Tantang Hal Baru dan Harapkan Perpisahan TenangMarcus Rashford, pemain Manchester United, mengungkapkan kesiapannya untuk tantangan baru dalam kariernya. Beliau juga menegaskan bahwa jika harus pergi dari Old Trafford, ia akan melakukan hal tersebut dengan tenang dan tidak membuat kegaduhan.
Baca lebih lajut »
The Daddies Jalani Laga Perpisahan di Indonesia Masters 2025Mohammad Ahsan dan Hendra Setiawan, pasangan ganda putra veteran yang dikenal sebagai The Daddies, akan mengakhiri karier mereka di Indonesia Masters 2025. Turnamen ini menjadi momen yang tepat bagi mereka untuk pensiun di depan publik, khususnya di Indonesia.
Baca lebih lajut »
350 Quote Perpisahan Bahasa InggrisKumpulan 350 quote perpisahan bahasa Inggris untuk membantu Anda menyampaikan pesan perpisahan dengan indah dan menyentuh hati.
Baca lebih lajut »