Pidato lengkap capres KPP Anies Baswedan di depan relawan di Stadion Tenis Indoor Senayan, Jakarta, Minggu (7/5/2023).
Bagikan Facebook Twitter WhatsApp Linkedin Telegram Tautan Tersalin A- A+ Bisnis.com, JAKARTA - Bakal calon Presiden 2024 dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan Anies Baswedan menyampaikan pidato politik di depan relawan di Stadion Tenis Indoor Senayan, Jakarta, Minggu .
Selain itu, Anies juga menyinggung soal pemerataan kesejahteraan yang menurutnya saat ini belum terlaksana. Dia menceritakan pengalamannya bertemu warga di wilayah yang belum tersentuh aliran listrik. Menurutnya, meskipun pemerintah belum menunaikan janji kemerdekaan kepada mereka yakni pemerataan pembangunanan dan kesejahteraan, tetapi mereka tetap cinta Tanah Airnya.
Saya ingin dalam kesempatan ini menengok ke depan dengan melihat perkembangan sejak awal bangsa ini terbentuk. Indonesia adalah masyarakat di nusantara yang pada tahun 1928 lokasinya di Jakarta memutuskan untuk menjadi satu bangsa, memutuskan untuk menjadi satu tanah air, dan satu bahasa persatuan, sebuah keputusan besar untuk menjadi Indonesia di 1928. Itulah satu yang pertama, menjadi satu bangsa dengan satu bahasa persatuan.
Pada saat itu dunia bersikukuh bahwa Laut Jawa wilayah internasional Selat Sunda wilayah internasional Selat Sulawesi wilayah internasional dan kita anak-anak bangsa berjuang memastikan bahwa ini satu teritori dan akhirnya di 1982 kita resmi diakui dunia sebagai satu teritori Indonesia. Inilah satu yang keempat menjadi satu bangsa, menjadi satu negara, satu kesatuan, dan satu wilayah.
Saya beri contoh ada satu pulau, yang kalau di peta hanya nampak seperti titik, di situ disebut sebagai Sang Penjaga Utara. Pulau ini selama sejak kemerdekaan hingga akhir-akhir ini adalah pulau yang jauh di depan dari daratan Jakarta. Lokasi pulaunya lebih dekat ke Sumatra dari pada ke Dermaga Sunda Kelapa, lebih dekat ke Sumatra, tapi dia bagian dari Jakarta dan di pulau ini puluhan tahun tanpa listrik, puluhan tahun kesulitan air bersih, puluhan tahun hanya sesekali kapal melintas.
Inilah yang harus dikembalikan, inilah yang harus menjadi pegangan kita bahwa republik ini tidak didirikan dengan perhitungan ongkos untung dan rugi, republik ini didirikan dengan janji untuk seluruh tumpah darah Indonesia. Solusi menghadapi masalah lingkungan hidup apalagi soal polusi udara bukanlah terletak di dalam subsidi untuk mobil listrik yang pemilik pemilik mobil listriknya adalah mereka-mereka yang tidak membutuhkan subsidi, betul?
Karena itulah kita ingin dorong ke depan InsyaAllah jalan-jalan tol yang sekarang sudah dibangun amat baik oleh pemerintahan saat ini kedepannya nantinya dipenuhi kendaraan-kendaraan umum berbasis dengan listrik ke depan. Kendaraan-kendaraan logistik berbasis listrik bukan pribadi tetapi kendaraan umum.
Tadi ada ilustrasi, saya ingin cerita sedikit. Suatu ketika saya datang di sebuah pulau, namanya Pulau Selaru. Pulau Selaru ini di ujung timur tenggara Maluku Tenggara Barat. Posisinya sedikit di atas Darwin ini adalah ujungnya Indonesia. Saya datang ke pulau itu, lalu mereka memulai acara dengan berkumpul kira-kira seratus orang, di tempat itu belum ada listrik, belum ada listrik. Lalu mereka menyiapkan diesel untuk sound system.
'Pak Anies tempat ini sudah diukur akan dipakai untuk pembangunan jalan tol, rumah saya akan kena'. Terus saya tanya 'bagaimana pak rumahnya kena? oh enggak apa apa pak biarkan dipakai untuk pembangunan karena ini untuk kepentingan negara, ini untuk kepentingan negara, untuk kepentingan masyarakat banyak. Dia belum sejehtera dia kondisinya masih minim tapi dia mau mengatakan pada semua bahwa kecintaan kami bukan berdasarkan kekayaan material, kami mencintai republik ini tanpa syarat.
Dalam perjalan inim setiap 5 tahun sekali, kita berhenti, kita menengok kembali ke titik asal, apakah kita masih berada di dalam rute yang benar untuk meraih cita-cita itu. Seperti kalau kita melakukan pengembaraan, pecinta alam memasuki medan alam terbuka, mereka membawa kompas. Tentukan tujuannya, titik awalnya di sini. Setiap 1 jam sekali, setiap 5 km sekali mereka berhenti memeriksa apakah masih berada rute yang tepat. Indonesia setiap 5 tahun sekali mengecek apakah masih di arah yang benar.
Tunjukkan bahwa kita punya rekam jejak yang baik, punya rekam gagasan yang baik, punya rekam karya yang baik karena kita punya itu semua kita tidak perlu berbohong kita tunjukkan kenyataan. Kita kirim ke semua, ini demokrasi modern ini bukan pengaturan negara dengan cara nonmodern. Dalam demokrasi moderen, dalam proses semua tidak ada kekuasaan yang berpindah atau hilang, kekuasaan itu tetap dan terus di tangan rakyat Indonesia.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Pidato Anies Baswedan di Depan Pendukung dan Partai Politik Koalisi: Umbar janji soal Keadilan dan KemakmuranBakal Calon Presiden (Bacapres) Koalisi Perubahaan untuk Persatuan, Anies Baswedan menyinggung kontestasi Pemilu 2024.
Baca lebih lajut »
Besok, Anies Baswedan Sampaikan Pidato Politik di SenayanAnies Baswedan akan menyampaikan pidato politik dengan tema 'Meluruskan Jalan, Menghadirkan Keadilan', di Tennis Indoor Senayan, Minggu (7/5/2023).
Baca lebih lajut »
Anies Baswedan akan Pidato Meluruskan Jalan Menghadirkan KeadilanMantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, akan menyampaikan pidato dalam deklarasi relawan yang mendukungnya sebagai bakal calon presiden, Minggu (7/5).
Baca lebih lajut »
AHY Hadiri Pidato Politik Anies Baswedan di Tenis Indoor SenayanAHY tampak menghadiri pidato politik Anies Baswedan di Tenis Indoor Senayan Jakarta pada hari ini, Minggu (7/5/2023).
Baca lebih lajut »
Dengarkan Pidato Anies Baswedan, AHY Ucapkan Selamat Ulang TahunCalon presiden dari Partai NasDem, Demokrat, PKS, Anies Baswedan, melakukan pidato kebangsaan di Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta Pusat, Minggu (7/5).
Baca lebih lajut »
Pidato Politik Anies Baswedan 'Lawan Dalam Pemilu, Teman Demokrasi' - tvOneBahkan, tampak dari pantauan tvOnenews, saat Anies Baswedan memasuki arena tersebut, ramai yang meneriaki dengan menyebutkan 'Anies Presiden'. - tvOne
Baca lebih lajut »