Colette Maze, Pianis yang telah Bermain Lebih dari Seabad
USIA tidak menghalangi Colette Maze untuk terus berkreativitas. Perempuan kelahiran Juni 1914 ini telah bermain piano selama lebih dari satu abad, dan masih menarik ribuan penggemar di media sosial.
"Ada orang yang selamanya muda, kagum dengan segalanya, dan kemudian ada orang yang tidak peduli tentang apa pun dan tidak pernah mencintai apa pun, bahkan laki-laki mereka - dapatkah Anda bayangkan?" dia menambahkan. "Dia memberi orang kekuatan - itulah mengapa dia sangat sukses," kata putranya, jurnalis Fabrice Maze, menambahkan dengan bangga bahwa ibunya adalah salah satu dari sedikit orang yang merilis lebih dari 100 album.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
AHY Lebih Ganteng, Prabowo Lebih Kaya, tapi 2024 Waktunya Anies BaswedanKetua DPP Partai Nasdem, Willy Aditya, menilai Anies Baswedan sebagai sosok calon presiden (capres) yang tepat untuk menyelamatkan demokrasi di Indonesia di Pilpres 2024.
Baca lebih lajut »
Beli Surat Utang yang Lebih Aman Kini Lebih Mudah Lewat SiniObligasi FR punya beberapa keunggulan yang lebih menarik. Contohnya, yield Obligasi tergolong tinggi dan lebih besar daripada deposito atau tabungan di bank.
Baca lebih lajut »
Pandemi Flu Dahsyat Seabad LaluMerupakan salah satu wabah terdahsyat yang menewaskan sekitar 50 juta jiwa di tengah berkecamuknya Perang Dunia I (1914-1918). Infografik AdadiKompas
Baca lebih lajut »
4 Jam Duel di Australian Open 2023, Stefanos Tsitsipas: Rasanya Seabad!Petenis tunggal putra Yunani, Stefanos Tsitsipas, sangat girang bisa mengatasi perlawanan sengit Jannick Sinner dari Italia dalam laga putaran keempat Australian...
Baca lebih lajut »
Pemkot Bandung Buka Posko Pengaduan THR |Republika OnlineTHR harus diberikan H-7 atau lebih cepat lebih bagus setara satu kali upah.
Baca lebih lajut »
Skrining TBC Besar-besaran Ungkap Indonesia Nomor 2 Setelah India di DuniaKementerian Kesehatan mengungkap telah mendeteksi lebih dari 700 ribu kasus tuberkulosis (TBC) sepanjang 2022.
Baca lebih lajut »