Humas Balai Taman Nasional Way Kambas (TNWK) Sukatmoko mengatakan bahwa petugas hingga kini masih menyisir titik-titik yang berpotensi menimbulkan kebakaran ...
Bandarlampung - Humas Balai Taman Nasional Way Kambas Sukatmoko mengatakan bahwa petugas hingga kini masih menyisir titik-titik yang berpotensi menimbulkan kebakaran di kawasan hutan itu.
Ia mengatakan kebakaran lahan di TNWK yang terjadi sejak empat hari lalu atau Senin telah membakar lahan seluas kurang lebih 200 hektare dari luas Waykambas yang mencapai kurang lebih 125.621 hektare. Dia pun mengungkapkan bahwa kebakaran yang terjadi sejak empat hari lalu dan baru bisa dipadamkan hari karena sulitnya lokasi yang terbakar dijangkau dengan kendaraan. Sehingga dalam proses pemadaman, petugas bersama TNI dan Polri serta mitra TNWK harus memadamkan api secara manual.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Jelang Piala Dunia U17, Bayi Badak Lucu Lahir di TNWK, Maskot Piala Dunia yang SesungguhnyaMenjelang gelaran akbar Piala Duni U17 di Indonesia dengan maskor bacuya, seekor anak badak lucu lahir di Taman Nasional Way Kambas.
Baca lebih lajut »
Taman Nasional Way Kambas Terbakar dan Semakin Meluas - tvOneLampung Timur, tvOnenews.com - Kebakaran hutan di Taman Nasional Way Kambas, Lampung Timur, Lampung terus meluas. \r\n\r\nLebih dari 200 hektare (ha) lahan gambut di kawasan Taman Nasional Way Kambas (TNWK) terbakar. Kebakaran ini terjadi sejak dua bulan terakhir pada musim kemarau. \r\n\r\nLokasi kebakaran yang sulit dijangkau kendaraan membuat petugas melakukan upaya pemadaman api dengan alat seadanya, hingga menyebabkan area kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terus meluas.\r\n\r\nHumas Balai TNWK Lampung Timur, Sukatmoko, mengatakan pihaknya dengan dibantu personel TNI\/Polri bersama masyarakat masih terus melakukan upaya pemadaman api setiap hari. \r\n\r\nPetugas terpaksa berjalan kaki menuju lokasi yang jaraknya lumayan jauh. \r\n\r\n'Kebakaran hutan tahun ini terparah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Sekitar 200 hektare lebih lahan gambut di Taman Nasional Way Kambas terbakar,' kata Sukatmoko, Kamis (5\/10\/2023).\r\n\r\nSukatmoko menjelaskan lahan hutan yang mayoritas hutan gambut terbakar terparah di wilayah Seksi III Kuala Penet, Desa Labuhan Ratu, Kecamatan Way Jepara, Kabupaten Lampung Timur, Lampung. \r\n\r\nLokasi tersebut, sulit dijangkau dengan kendaraan mobil dan motor, sehingga petugas kesulitan memadamkan api dengan air yang dibawa hanya sedikit. 'Kesulitan karena ditempuh jalan kaki, mobil tidak bisa masuk,' jelasnya. Berikut selengkapnya. (wna\/ayu) \r\n
Baca lebih lajut »
Humas Polda Metro bagikan sembako dan air bersih bagi warga TamboraHumas Polda Metro Jaya membagikan 100 paket sembako, dua tangki air bersih dan pemeriksaan kesehatan gratis kepada warga di RW 04, Jembatan Besi, ...
Baca lebih lajut »
Bid Humas Polda Jateng Salurkan Air Bersih untuk Warga Terdampak Kekeringan di DemakPolda Jateng menyalurkan bantuan air bersih kepada masyarakat yang terdampak kemarau atau kekeringan di Desa Weding dan Desa Jali, Kecamatan Bonang, Demak.
Baca lebih lajut »
Polda NTB salurkan bantuan air bersih sambut Hari Jadi Humas PolriKepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat menyalurkan bantuan air bersih kepada masyarakat dalam rangka menyambut Hari Jadi Ke-72 Humas Polri. Kepala Bidang ...
Baca lebih lajut »
Pengunjung dan Petugas Masih Beraktivitas di Tengah Kisruh Sengketa Hotel Sultan - tvOneJakarta, tvOnenews.com - Hotel Sultan masih menerima tamu dan melakukan sejumlah aktivitas pasca perintah Pengosongan yang dilakukan GBK dan spanduk pengosongan yang terpampang di seluruh area hotel. \r\n\r\nKonflik sengketa lahan antara Hotel Sultan dan PPK GBK masih bergulir setelah sebelumnya, PPK GBK mendatangi Hotel Sultan untuk memasang spanduk pengosongan, namun aktivitas di hotel hingga kini masih terlihat baik dari pengunjung maupun petugas hotel. \r\n\r\nSebelumnya diketahui, PPK GBK telah memasang 15 spanduk untuk menegaskan bahwa kawasan blok 15 yakni Hotel Sultan sudah merupakan barang milik negara yang dikelola oleh PPK GBK. \r\n\r\nPihak PPK GBK juga menjelaskan dalam keterangan persnya bahwa karyawan Hotel Sultan nantinya akan tetap diberdayakan meski hotel diambil alih oleh negara. Berikut selengkapnya. (ayu) \r\n\r\n
Baca lebih lajut »