Blok Masela tadinya akan digarap oleh Shell tetapi kemudian menyatakan mundur dari proyek pengembangan Blok Masela.
Liputan6.com, Jakarta Perusahaan minyak dan gas bumi asal Malaysia Petronas berminat untuk mengelola lapangan gas bumi abadi Blok Masela, di Kepulauan Tanimbar Maluku. Blok ini tadinya akan digarap oleh Shell tetapi kemudian menyatakan mundur dari proyek pengembangan Blok Masela.
Pemerintah, lanjutnya, merasa sangat kecewa dengan Shell, padahal Shell sebenarnya mampu untuk melanjutkan proyeknya di Indonesia. * Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Dalam pertemuan ini, Menko Airlangga Hartarto menawarkan investasi pengembangan Blok Masela. Mengingat, JBIC memiliki spesialisasi dalam pembiayaan di sektor energi.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Petronas Nyatakan Minat Masuk Masela, Pertamina Apa Kabar?Raksasa migas Malaysia, Petronas, menyatakan minat untuk masuk ke dalam proyek migas Lapangan Abadi Blok Masela. Apakah Pertamina juga akan ikutan?
Baca lebih lajut »
Masih Kecewa Shell Cabut dari Masela, SKK Migas: Kita Kecolongan!SKK Migas masih menyimpan kekecewaan terhadap Shell karena memutuskan untuk cabut dari pengembangan proyek migas Blok Masela. Berikut informasi selengkapnya.
Baca lebih lajut »
Temui Gubri, Rombongan Kades dari Kepulauan Meranti Ingin Kondisi Desa Tetap DiperhatikanPara kades ini meminta Gubri untuk tetap memperhatikan desa-desa di Kepulauan Meranti pascainsiden penolakan Gubri oleh Bupati Kepulauan Meranti.
Baca lebih lajut »
Terima Penghargaan Global Citizen Award, Presiden Jokowi: Kami Ingin Jadi Solusi DuniaPresiden Jokowi mengaku selama memimpin Indonesia, dirinya hanya fokus untuk bekerja sebaik mungkin demi nilai-nilai kemanusiaan.
Baca lebih lajut »
Publik Ingin Ketua Umum PSSI Ditetapkan sebagai Tersangka Tragedi Kanjuruhan SelanjutnyaMayoritas publik yang mengetahui tragedi Kanjuruhan menginginkan Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan ditetapkan sebagai tersangka. Sebanyak 55.5% setuju, 19.0% tidak setuju, dan 25.5% tidak menjawab
Baca lebih lajut »