petani arak di desa talibeng, kecamatan sidemen, karangasem, bali masih kesulitan dalam pemasaran karena jauh dari jangkauan internet.
KARANGASEM - Petani arak di Desa Talibeng, Kecamatan Sidemen, Karangasem, Bali masih kesulitan dalam pemasaran. Apalagi, daerah mereka masih jauh dari jangkauan jaringan atau sinyal internet.
Perkembangan zaman membuat pola produksi mereka semakin maju. Dalam sehari, seorang petani arak bisa memproduksi sebanyak 15 liter perhari. Hal ini dapat meningkatkan produksi selain inovasi lain yang coba dikembangkan."Kalau dulu tidak ada kemasan, sekarang ada inovasi, mulai dari kemasan. Kalau proses pembuatannya, dulu masih manual, menggunakan kayu bakar aja, jadi lebih lama. Sekarang menggunakan kompor.
"Di sini sinyal atau jaringan internet sangat susah. Kami berharap ada provider yang mau bekerjasama dengan desa. Ini sangat dibutuhkan warga kami di sini sekarang," ungkapnya. Selain itu, petani arak di sini juga berharap Pemerintah membantu untuk memberikan bantuan berupa alat untuk membuat arak, seperti alat untuk melakukan penyulingan.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Stroberi Terberat Ditanam oleh Petani Israel |Republika OnlineStroberi terberat di dunia memiliki berat 289 gram
Baca lebih lajut »
Petani Nyambi Jadi Mucikari Ditangkap Polres Pringsewu LampungSeorang petani yang nyambi jadi mucikari ditangkap saat Polsek Pringsewu Kota melakukan razia pemberantasan penyakit masyarakat atas dugaan kasus prostitusi.
Baca lebih lajut »
Petani Bakar Rumput, Dua Bangunan Warung Laklak di Klungkung TerbakarDua bangunan Warung Laklak Pengangon di Desa Bakas, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung, Bali ludes terbakar, Minggu (20/2) sekitar pukul 16.00.
Baca lebih lajut »