Pesantren Nurulhuda di Garut gencar menyuarakan kesetaraan gender dan pencegahan kekerasan seksual. Posisi kepala sekolah dipegang anak dan menantu perempuan. MajalahTempo
KEPUTUSAN Pondok Pesantren Nurulhuda—berdiri pada 1968—mengadopsi pendidikan kesehatan reproduksi dan kekerasan seksual memiliki perjalanan panjang. Semua berawal dari berdirinya Komunitas Mawaddah Wa Rahmah atau Mawar yang digagas Ai Sadidah, putri ketiga pemilik pondok itu, Kiai Haji Muhammad Nuh Addawami, pada 2004.
Sadidah berkisah, komunitas itu awalnya beranggota ibu-ibu sekitar pesantren. Satu bulan sekali, selama dua jam, mer... Silakan berlangganan untuk membaca keseluruhan artikel ini. Mulai dari✔ Aplikasi Tempo Media di Android dan iPhone✔ Arsip semua berita Majalah Tempo sejak terbit 1971 dan Koran Tempo sejak edisi perdana 2001