Pondok Pesantren Daarul Huffaazh di Kuningan beri keringanan untuk santri dhuafa
REPUBLIKA.CO.ID, KUNINGAN -- Warga Kuningan diketahui begitu menyambut baik keberadaan Pondok Pesantren Daarul Huffaazh. Terlebih bagi warga dengan tingkat ekonomi menengah ke bawah dan dhuafa, adanya pesantren Daarul Huffaazh menjadi alternatif pesantren khusus tahfidz dengan biaya yang terjangkau.
Baca Juga Menurut Ustazah Eros, meski Pesantren mempunyai ketetapan tersendiri untuk biaya mondok para santrinya, namun pesantren menyesuaikan kemampuan wali santri terutama bagi keluarga dhuafa. Pesantren menyuguhkan solusi agar wali santri terutama dari kalangan dhuafa tetap bisa memondokan anak-anaknya.
Ustazah Eros mengungkapkan ada kebanggaan tersendiri saat menyaksikan santri-santrinya yang berasal dari keluarga tak mampu bisa hafal 30 juz Alquran. Menurut Ustazah Eros, melalui Daarul Huffaazh ia ingin warga Kuningan terlebih bagi keluarga dhuafa bisa melahirkam generasi-generasi penghafal Alquran. Dengan itu, menurutnya menjadi ladang amal yang bermanfaat baginya.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Begini Metode Santri Daarul Huffaazh Menghafal AlquranPondok Pesantren Daarul Huffaazh di Kuningan konsisten luluskan penghafal Alquran
Baca lebih lajut »
Begini Metode Santri Daarul Huffaazh Menghafal AlquranPondok Pesantren Daarul Huffaazh di Kuningan konsisten luluskan penghafal Alquran
Baca lebih lajut »
Program Tahfidz Ala Pesantren PembangunanPesantren yang berlokasi di Kuningan, Jawa Barat, ini mendorong santri jadi tahfizh
Baca lebih lajut »
Cara Pesantren Manbaul Ulum Kuningan Bina MasyarakatPesantren ini mempunyai banyak santri kalong
Baca lebih lajut »
Pesantren Pembangunan Sukses Padukan Metode Salaf Dan ModernSaat ini Pesantren pembangunan memiliki 176 santri.
Baca lebih lajut »
Santri di Mojokerto Tewas di Tangan Pengurus Keamanan PondokSantri satu pondok pesantren (Ponpes) di Kabupaten Mojokerto meregang nyawa akibat mengalami pendarahan di bagian kepala. Diduga santri tersebut dianaya pengurus keamanan ponpes.
Baca lebih lajut »