Penimbunan kas sebagian besar disimpan oleh Berskhire Hathaway di treasury atau surat utang.
Liputan6.com, Jakarta - Kas perusahaan investasi milik Warren Buffett, Berkshire Hathaway Inc mencapai rekor baru sentuh USD 157,2 miliar atau sekitar Rp 2.461 triliun yang didukung oleh kenaikan suku bunga dan kurangnya kesepakatan.
Setelah menahan diri selama pandemi COVID-19, Berskhire Hathaway mengambil alih saham di Occidental Petroleum Corp dan mencapai kesepakatan senilai USD 11,6 miliar untuk membeli Alleghany Corp. Warren Buffett juga sangat bergantung pada pembelian kembali saham di tengah kurangnya alternatif yang menarik dengan mengatakan tindakan tersebut menguntungkan pemegang saham.Ia menuturkan, pada akhirnya, Berkshire akan mulai merasakan tekanan untuk memakai uang tunai.
Cetak Laba Operasional Berkshire Hathaway juga melaporkan laba operasional sebesar USD 10,76 miliar, melonjak dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini karena perseroan mendapatkan keuntungan dari dampak kenaikan suku bunga pada tumpukan uang tunai dan keuntungan pada bisnis asuransinya.* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini
Berkshire memegang rekor jumlah kas hingga akhir September 2023 mencapai USD 157,2 miliar. Kas tersebut melampaui rekor tertinggi USD 149,2 miliar pada kuartal III 2021. Geico, perusahaan asuransi Berkshire melaporkan keuntungan kuartalan dengan pendapatan jaminan USD 1,1 miliar. Perushaaan asuransi mobil berada di tengah-tengah perubahan setelah kehilangan pangsa pasar.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
IFG dan 10 BUMN Pendiri Dapen Kerja Sama Pengelolaan Dana InvestasiWamen BUMN mengatakan perusahaan-perusahaan BUMN dalam pengelolaan investasi Dapen agar dikelola oleh pihak yang memiliki kompetensi dan keahlian di bidangnya.
Baca lebih lajut »
Orangtua di Arkansas Menggugat Perusahaan Video Game Besar karena Kecanduan AnakOrangtua di Arkansas menggugat sejumlah perusahaan besar seperti Epic Games, Microsoft, dan Ubisoft, karena dinilai membuat anaknya kecanduan game.
Baca lebih lajut »
Dari Bisnis Rumahan, Katering di Jakarta Naik Kelas Sasar Perusahaan BesarDengan pertumbuhan ekonomi yang semakin tinggi di Jakarta, permintaan akan nasi kotak meningkat pesat. Sarasa fokus pada peningkatan kapasitas produk dan pelayanan pelanggan yang lebih baik untuk mengatasi permintaan yang semakin besar.
Baca lebih lajut »
Jaga Kualitas Produk Berbahan Temulawak, Perusahaan Farmasi SOHO Terapkan Konsep Seed to PatientSOHO sebagai salah satu perusahaan farmasi yang banyak berinovasi dengan bahan alam temulawak, menerapkan konsep 'seed to patient' guna menjaga kualitas produknya.
Baca lebih lajut »
Perusahaan Minuman Ini Jadikan Robot AI sebagai CEO, Sanggup Kerja 24 JamPerusahaan di Polandia ini tunjuk Robot AI jadi pemimpin dan pengawas.
Baca lebih lajut »
Perusahaan Patungan TOBA dan GoTo Gojek Tokopedia Bangun Pabrik Motor Listrik di IndonesiaPerusahaan patungan antara PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) dan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk, Electrum tengah melakukan pembangunan pabrik motor listrik di Indonesia
Baca lebih lajut »