Adanya asap tebal yang menyelimuti sebuah perumahan di Tangerang, Banten menuai perhatian warganet. Asap tersebut bahkan sudah ada selama 4 bulan lamanya.
Salah satu warga Lavon, Swan City, Tangerang, Adrian mengatakan, tak hanya perumahannya saja yang terdampak, tetapi perumahan yang tak jauh darinya, Suvarna Sutera juga terkena imbasnya.
Adrian bercerita, saking banyaknya yang sakit pernapasan, apotek di sekitar rumahnya menyebut obat paling laku yang dijual adalah obat untuk menyembuhkan penyakit pernapasan. Video yang dibagikan oleh Wulan Wu melalui akun Instagram pribadinya @wulanwu menuai banyak perhatian warganet. Bahkan, beberapa orang juga mengalami hal serupa.
"Jadi empat bulan yang lalu tuh asap makin lama makin tebal, nah terus ada satu kali kejadiannya mirip kayak yang kemarin, malah lebih parah kata saya. Jadi asap tuh tebal sampai bener-bener nggak bisa lihat, ke tetangga aja nggak bisa lihat, udah kayak asap yang buat ngusir nyamuk itu lho , bahkan sampai masuk ke rumah," ujarnya ketika dihubungi detikcom, Kamis .
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Viral Perumahan Warga di Tangerang Dikepung Asap Tebal, Diduga Sudah 4 BulanBaru-baru ini, media sosial Instagram ramai tentang adanya asap tebal di sekitar salah satu perumahan. Asap tebal tersebut tampak terjadi saat malam hari.
Baca lebih lajut »
Kebakaran TPA Sarimukti Tak Kunjung Padam, Sekolah Terapkan Sistem DaringMenurut kepala sekolah, asap sempat masuk ke lingkungan sekolah sehingga khawatir asap terhirup oleh siswa.
Baca lebih lajut »
Akibat Asap Tebal Kebakaran TPA Sarimukti, Warga Keluhkan Gangguan Pernapasan Hingga Sekolah DitutupBahkan asap dari kebakaran TPA Sarimukti, juga berdampak ke warga yang tinggal di lokasi sekitar tempat pembuangan sampah. Asap tebal mengganggu pernapasan.
Baca lebih lajut »
Jakarta Dikepung Polusi Udara, Greenpeace Kecam Pemerintah!Greenpeace: Pemerintah Tak Serius Atasi Polusi Udara Jakarta
Baca lebih lajut »