Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan usulan Pertamina belum tentu bisa dilakukan.
Sejauh ini dia cuma bilang Pertamina cuma baru melakukan kajian secara teknikal soal rencana tersebut.
"Dia kan baru melakukan kajian mengenai teknikalnya, dari segi pembakarannya memang lebih sempurna," kata Arifin ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis .Dia mengatakan selama ini BBM oktan 92 atau Pertamax dengan BBM oktan 90 atau Pertalite mengalami selisih harga yang signifikan. Hal itu terjadi karena mahalnya harga minyak mentah alias crude oil.
"Jadi gini ya, sekarang ya beda 92 dan 90 kan mahal, sebabnya harga crude. Kalau Pertalite 90 kan disubsidi, Pertamax nggak. Gap-nya jauh. Kalau nanti harga minyak sekitar US$ 60 itu baru bisa enak dipakainya bersama-sama," ungkap Arifin.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Menteri ESDM Usul Anggaran Rp73,24 T untuk Subsidi Listrik 2024Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengusulkan dana untuk subsidi listrik Rp73,24 triliun dalam RAPBN 2024.
Baca lebih lajut »
Menteri ESDM Usul Produksi Minyak 625 Ribu Barel/Hari di 2024Kementerian ESDM menyampaikan usulan asumsi sektor ESDM dalam RUU APBN tahun 2024 dalam rapat kerja dengan Komisi VII siang ini.
Baca lebih lajut »
Bos Pertamina Usul Etanol buat Campuran Bensin Bebas CukaiPT Pertamina (Persero) mendorong penggunaan etanol sebagai campuran BBM.
Baca lebih lajut »
Pertamina Usul Program Langit Biru Tahap II, Dorong BBM Subsidi RON 92PT Pertamina (Persero) terus mencanangkan Program Langit Biru dengan mengembangkan bahan bakar kendaraan berbasis nabati atau bioenergi.
Baca lebih lajut »
Dirut Pertamina Usul Subsidi Pertalite Dialihkan ke Pertamax Green 92Dirut PT PErtamina (Persero), Nicke Widyawati menyampaikan, subsidi yang diberikan untuk Pertalite nantinya dialihkan untuk Pertamax Green 92.
Baca lebih lajut »