Konflik antara Israel dan Palestina, Nahdlatul Ulama memberikan sikap tegas terhadap kekerasan di Gaza dengan memberikan beberapa poin.
Lewat Ketua umum PBNU, KH. Yahya Cholil Staquf pernyataan sikap dan seruan itu disampaikan kepada publik pada Selasa di lobi gedung PBNU Jalan Kramat Raya 164, Jakarta.Dalam keprihatinan yang mendalam atas langgengnya kekerasan dan ketidakadilan selama berpuluh-puluh tahun hingga sekarang di Tanah al-Quds, lebih-lebih dengan terjadinya bencana kemanusiaan dan penghancuran-penghancuran di sekitar wilayah3.
Menyerukan konsolidasi di antara komunitas-komunitas agama, terutama para pemegang wewenang keagamaan di semua lingkungan agama di seluruh dunia untuk bersama-sama atas nama kemanusiaan, ketuhanan, moral, dan etika universal melakukan upaya bersama, dengan arah dan strategi yang nyata untuk menghapuskan lingkaran setan primordial dari kebencian, kekerasan, dan ketidakadilan yang masih terus merundung kemanusiaan hingga saat ini.4.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
PBNU Kutuk Keras Serangan Israel ke Gaza: Hentikan Kekerasan & Ketidakadilan di GazaPBNU mengutuk aksi kekerasan yang terjadi di Palestina. Gus Yahya berharap hal itu bisa segera dihentikan.
Baca lebih lajut »
PBNU: Hentikan Kekerasan dan Ketidakadilan yang Terjadi Akibat Konflik Kemanusiaan di GazaGus Yahya juga mendesak agar seluruh ketegangan dan kekerasan yang membawa unsur agama untuk segera dihentikan.
Baca lebih lajut »
Retno tak habis pikir dengan sikap diam DK PBB atas situasi di GazaMenteri Luar Negeri Retno Marsudi mengaku heran Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) diam saja melihat krisis kemanusiaan yang sedang ...
Baca lebih lajut »
Isu Kemanusiaan Gaza Semakin Memburuk, Menlu Retno Marsudi Kritik Sikap DK PBB yang Hanya DiamMenteri Luar Negeri RI Retno Marsudi, mengkritik Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa (DK PBB) yang hanya diam melihat konflik yang terjadi di Gaza.
Baca lebih lajut »