Permintaan dari Eropa Naik, Begini Sikap Indika Energy (INDY)
Bisnis.com, JAKARTA – Perang antara Rusia dan Ukraina membawa aliran permintaan batu bara sebagai bahan bakar dari Eropa ke Indonesia, termasuk ke PT Indika Energy Tbk. .
Namun demikian, hingga saat ini INDY belum melakukan revisi target produksi sambil terus melihat perkembangannya. Dari sisi pangsa pasar, emiten bersandi INDY tersebut melakukan ekspor terbesar ke China sebanyak 37 persen, ke Asia Tenggara 15 persen, India 7 persen, Taiwan 4 persen, Korea Selatan 3 persen, Jepang 2 persen, dan sisanya ke Indonesia 32 persen.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Harga Gas Eropa Naik Lagi, Terdampak Rencana Pemogokan di Norwegia | Ekonomi - Bisnis.comHarga gas alam berjangka naik hingga 2,7 persen hari ini di tengah meningkatnya kekhawatiran ketatnya pasokan menyusul rencana pemogokan di Norwegia.
Baca lebih lajut »
Harga Kemasan Air Minum Bakal Naik karena Inflasi Global, Begini Strategi CLEO | Ekonomi - Bisnis.comPT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO) menyiapkan langkah antisipasi efek tekanan inflasi global yang diperkirakan mengakibatkan terjadinya kenaikan harga kemasan air minum.
Baca lebih lajut »
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian, Mulai dari Rp519.000 per Gram | Market - Bisnis.comHarga emas hari ini yang dijual di Pegadaian, Senin (4/7/2022) stagnan, baik untuk cetakan UBS ataupun Antam.
Baca lebih lajut »
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian, Mulai dari Rp521.000 per Gram | Market - Bisnis.comHarga emas hari ini untuk cetakan Antam dan UBS di Pegadaian bergerak variatif
Baca lebih lajut »
Harga Emas Hari Ini di Antam Stagnan, Mulai dari Rp544.500 per Gram | Market - Bisnis.comHarga emas hari ini di Antam Selasa (5/7/2022) tercatat tidak bergerak dari harga kemarin.
Baca lebih lajut »
Mitratel (MTEL) Jawab Kabar Soal Akuisisi Protelindo dari Grup Djarum (TOWR) | Market - Bisnis.comDari sisi anorganik, Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (MTEL) menargetkan untuk mengakuisisi 6.000 menara telekomunikasi dalam dua tahun.
Baca lebih lajut »