BTN menyiapkan rencana dan strategi perusahaan menyambut tantangan di 2022
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Tabungan Negara berupaya memperluas ekosistem perumahan dengan bersinergi bersama BUMN dan swasta lainnya. Direktur Utama BTN Haru Koesmahargyo mengatakan perseroan telah menyiapkan rencana dan strategi perusahaan menyambut peluang dan tantangan 2022.
Baca Juga Menurutnya sepanjang tahun lalu perseroan menorehkan kinerja yang bagus di tengah pandemi. Pada 2022 perseroan menyusun beberapa inisiatif diantaranya transformasi kantor cabang agar lebih fokus ke sales and service, ekspansi kredit yang mendukung ekosistem perumahan, penyaluran KPR ke milenial dan pekerja informal dan lain sebagainya untuk mencapai target bisnis seperti pertumbuhan kredit dapat menembus double digit, peningkatan dana pihak ketiga khususnya dana murah.
“Pengembangan partnership tersebut antara lain dengan startup yang mendukung super apps yang mencakup bidang property, creative design, digital marketing, dan startup online research sebagai bagian dari optimalisasi inisiatif pengembangan super apps BTN Properti,” ucapnya. Pada raker yang dibuka oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir, BTN diberikan mandat oleh Kementerian BUMN agar menjadi solusi perumahan bagi masyarakat Indonesia. Dalam sambutannya, Erick meminta BUMN harus melakukan transformasi besar-besar karena BUMN menyandang sepertiga kekuatan ekonomi Indonesia.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Gempa Hari Ini Sabtu 22 Januari 2022 Getarkan Bandung dan Melonguane SulutMelonguane, Sulut digetarkan hingga dua kali gempa. Gempa pertama berkekuatan magnitudo 6,1 terjadi pada Sabtu pagi. Namun, lindu menurut BMKG tak berpotensi tsunami.
Baca lebih lajut »
Tiktok Lampaui Google, Dinamika Tren Konten Digital 2022Domain apa yang paling sering dikunjungi warganet dunia saat ini? Tahukah Anda, sejak Desember 2021, Tiktok menjadi yang pertama mengungguli Google dan Facebook. Riset KompasData AdadiKompas
Baca lebih lajut »