Aku selalu ingin bertanya tentang bagaimana ia merawat kebahagiaan. Pertanyaan itu selalu gagal kuajukan.
Sebelum ia datang, pikiranku dijejali banyak pertanyaan. Sekilas aku seperti deja vu. Ah, tepisku. Ia akan datang, ia akan menemuiku dengan suasana hati dan pikiran yang berbeda tentunya. Ia tidak akan bersandar manja lagi. Ya, ia tidak akan memintaku tinggal lebih lama. Tapi kenapa pikiranku sangat sibuk? Sepasang matanya menembus pikiranku. Asap rokokku memenuhi udara. Aku memintanya duduk.
"Laeli?" Aku tersentak. Tidak percaya. Kebun bunga di hatiku yang mulai tenang mendadak riuh oleh suara-suara dari berbagai sudut taman. Laeli, gumamku lagi. Sudah tiga tahun tanpa kabar, ingatanku dengan kota buaya itu semakin melebar, meruncing pada peristiwa keputusan kami untuk berpisah. Laeli tidak mau tinggal di rumahku jika menikah. Laeli anak tunggal, ia tidak mau meninggalkan orang tuanya.
"Jangan bilang kalau kamu masih menyimpan perasaan pada Laeli." Pertanyaan-pertanyaan yang berjejal di kepalaku seakan mau pecah. Badanku seperti digoyang-goyang oleh kehadiran dua perempuan itu. Laeli melangkah dan berhenti di kasir. Aku merasa terjepit saat Laeli menatapku dari tempat kasir. Aku berusaha untuk tetap tenang, tapi perihal menyembunyikan perasaan aku tidak sebaik Holiseh.
"Sudah empat tahun lebih kami tidak bertemu." Suaraku serak. Aku yakin ia paham, kenapa sampai aku dan ibuku tidak bertemu."Cukup," hardik Holiseh tiba-tiba. Sepasang matanya memancarkan penyesalan. “Kenapa kamu pergi secara tiba-tiba?” Kulihat air mata menggenang di kelopak matanya. Holiseh perempuan enerjik yang selalu ceria. Aku tidak pernah melihatnya murung. Ia seperti menari-menari saat berbicara. Dulu kami selalu bersama dan selalu mampu menularkan energi kebahagiaan pada setiap telinga yang mendengar cerita-ceritanya.Aku tahu di matanya yang lebar itu tersimpan cerita yang tak pernah diceritakannya. Mungkin saja cerita buruk yang selalu berlindung di balik senyumnya atau cerita kebenciannya pada seseorang. Ia lebih dulu memberikan kebahagian sebelum aku bertanya.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Pementasan Teater 'Karena Aku Perempuan' Mengangkat Kisah Kongres Perempuan PertamaTeater 'Karena Aku Perempuan: Kelahiran Sebuah Pergerakan' mengisahkan perjuangan perempuan Indonesia, khususnya Kongres Perempuan Pertama tahun 1928, melalui kisah tiga tokoh penting: Ny. Soekonto, Ny. Hadjar Dewantara, dan Sujatin.
Baca lebih lajut »
Menteri PPPA Launching Ruang Bersama Merah-Putih (RBMP) di Desa Pulau Sewangi KalselPemberdayaan perempuan membuat perempuan memiliki kemandirian secara ekonomi guna mencegah kekerasan terhadap perempuan dan anak
Baca lebih lajut »
Kemenko PMK: Pemberdayaan Perempuan Penting untuk Pembangunan DesaSasaran penerima program pemberdayaan adalah perempuan kepala keluarga, perempuan pelaku UMKM, perempuan penyintas kekerasan, perempuan purna migran, dan keluarga/individu lain selain perempuan.
Baca lebih lajut »
Pilu Yati Pesek Usai Direndahkan Gus Miftah: Aku Gak Malu, Aku MenderitaUngkapan hati Yati Pesek usai direndahkan oleh Gus Miftah dan kini momen tersebut menjadi viral.
Baca lebih lajut »
Megawati Heran Diundang ke HUT Golkar: Kan Aku Dimusuhin Sejagat Dewa Pitara, Bingung AkuMeski tidak akan hadir, Megawati mengutus Ketua Fraksi PDIP DPR Utut Adianto untuk hadir.
Baca lebih lajut »
Diundang Bahlil ke HUT Golkar, Megawati: Kan Aku Dimusuhin, Sekarang Diundang, Bingung AkuBerita Diundang Bahlil ke HUT Golkar, Megawati: Kan Aku Dimusuhin, Sekarang Diundang, Bingung Aku terbaru hari ini 2024-12-12 17:51:25 dari sumber yang terpercaya
Baca lebih lajut »