Ada-ada saja modus yang dilakukan pelaku kejahatan untuk mengelabui mangsanya.
Seperti yang dilakukan Eny Handayani, 42, untuk menggarong barang sasaran. Perempuan asal Luwung, Desa/Kecamatan Beji ini, menyaru layaknya orang yang mencari kontrakan rumah.
Namun begitu pemiliknya lengah, ia menggarong barang-barangnya. Handphone dan uang Rp 2 juta milik korban melayang.Kapolsek Bangil, Kompol Indro Susetyo menguraikan, janda satu anak tersebut diringkus, Sabtu malam . Ia ditangkap di indekosnya yang ada di Kutorejo, Kecamatan Pandaan. Penangkapan tersebut bermula dari aksi pencurian tas berisi handphone dan uang yang dilakukannya. Eny melancarkan aksi pencurian tersebut, Jumat petang.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Shin Tae-yong Ingatkan Pemain Timnas Indonesia U-20 Pura-pura Tidak Lolos Piala DuniaIndonesia sudah dipastikan lolos ke Piala Dunia U-20 2023 karena didapuk menjadi tuan rumah, Shin Tae-yong tetap ingin para pemain berusaha secara maksimal.
Baca lebih lajut »
Netizen Masih Cari-cari Informasi soal Pacar Mario DandyNetizen memiliki pandangannya sendiri, mereka mengatakan jika Putri Candrawathi memiliki persamaan dengan Agnes pacar Mario Dandy.
Baca lebih lajut »
Bikin Nyesel, 10 Jurusan Kuliah Ini Susah Cari Kerja!Ada 10 jurusan kuliah yang bikin lulusannya menyesal karena susah cari kerja. Penasaran? Simak selengkapnya!
Baca lebih lajut »
Ini Sosok Perempuan yang Mengadukan Perilaku David hingga Mario Emosi dan Melakukan PenganiayaanPolisi mengungkapkan sosok orang di balik penganiayaan yang dilakukan oleh Mario Dandy Satriyo (20) terhadap Cristali David Ozora (17).
Baca lebih lajut »
Crystal Palace vs Liverpool: Live Streaming & TV, Prediksi, Susunan Pemain Dan Kabar Terkini | Goal.com IndonesiaBertandang dengan rasa luka, bisakah Liverpool cari obat di markas Crystal Palace?
Baca lebih lajut »
Brasil Lawan Tambang Ilegal di Wilayah Adat YanomamiPara pemimpin Yanomami mengatakan sekitar 20.000 penambang klandestin telah menginvasi wilayah mereka, membunuh penduduk asli hingga mencemari sungai dengan merkuri
Baca lebih lajut »