Pengasuhan anak menjadi faktor yang memengaruhi partisipasi perempuan dalam dunia kerja.
Para pekerja perempuan membuat pakaian di salah satu tempat produksi di Kawasan Perkampungan Industri Kecil Pulogadung, Jakarta Timur, akhir Oktober 2022.pada Selasa di Jakarta mengungkap sejumlah problematik yang dihadapi para perempuan saat berpartisipasi di dunia kerja. Salah satunya, harus memilih kompromi antara pekerjaan dan
Menyeimbangkan tanggung jawab pekerjaan dan pengasuhan anak dapat menjadi tantangan bagi ibu pekerja. Menariknya, dari para ibu yang melaporkan bahwa mereka tidak akan berganti pekerjaan, sebanyak 60 persen mengatakan alasannya adalah memiliki anak dan 39 persen mengatakan mereka dibatasi oleh tanggung jawab keluarga lainnya.Tangkapan layar peluncuran Laporan Ekonomi Perawatan di Indonesia: Jalan Menuju Partisipasi Ekonomi dan Kesejahteraan Perempuan oleh Bank Dunia, Selasa , di Jakarta.
Maka, menyeimbangkan tanggung jawab pekerjaan dan pengasuhan anak dapat menjadi tantangan bagi ibu pekerja, bahkan bagi keluarga dengan akses ke pengasuhan anak. Misalnya, di saat anak-anak sakit atau memerlukan pengawasan ketat untuk periode tertentu.Dari survei pengasuh rumah tangga, Bank Dunia menemukan banyak ibu pekerja yang pekerjaannya terganggu karena persoalan pengasuhan anak. Mereka mayoritas memberi tahu atasannya tidak dapat masuk kerja ketika menghadapi masalah tersebut.
Hasil penelitian Bank Dunia juga menunjukkan bahwa secara umum ibu adalah pengasuh utama anak-anak di Indonesia. Ibu menghabiskan waktu rata-rata 13,7 jam per hari untuk mengasuh anak, dibandingkan dengan ayah yang hanya menghabiskan 3,8 jam.Deputi Peningkatan Kualitas Anak, Perempuan, dan Pemuda Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Woro Srihastuti Sulistyaningrum mengungkapkan, pilihan bekerja dan mengasuh anak ditentukan oleh berbagai hal.
Ketersediaan tempat pengasuhan anak akan membuka peluang kerja bagi perempuan. Yang penting, tempat pengasuhan anak harus mencakup semua anak dan terstandardisasi lembaganya dengan tenaga yang tersertifikasi sehingga orangtua merasa aman menitipkan anaknya.Di samping itu, ada faktor lain yang memengaruhi pilihan apakah perempuan bekerja atau tidak, yaitu peran laki-laki atau suami dalam hal pengasuhan.
Perempuan Pekerja Pengasuhan Anak Ibu Bekerja
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Buruh Mencari ”Daycare” Berkualitas dan TerjangkauTempat pengasuhan anak yang berkualitas dan terjangkau menjadi simpul yang akan memberdayakan perempuan dan ekonomi.
Baca lebih lajut »
Komnas Perempuan: 305 kebijakan diskriminatif terhadap perempuanKomisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) mencatat ada 305 kebijakan yang bernuansa diskriminatif terhadap perempuan di ...
Baca lebih lajut »
8 Srikandi PosIND Raih Penghargaan Kartini Humas IndonesiaSebuah kebanggaan bagi Pos Indonesia bersama dengan Humas Indonesia memberi pengakuan kepada 53 Kartini Indonesia
Baca lebih lajut »
Khofifah, Luluk, Risma, dan Harapan Kebangkitan Perempuan PolitikKehadiran tiga cagub perempuan di Jatim, Khofifah, Luluk, dan Risma, diharapkan jadi kebangkitan perempuan politik.
Baca lebih lajut »
Komnas Perempuan gelar kampanye 16 hari anti kekerasan perempuanKomisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) menggelar kampanye anti kekerasan terhadap perempuan selama 16 hari (K16HAKTP) secara ...
Baca lebih lajut »
Penghapusan Sunat Perempuan Didukung Komnas Perempuan, Buya Yahya Ingatkan Hukum Khitan kepada WanitaBerita Penghapusan Sunat Perempuan Didukung Komnas Perempuan, Buya Yahya Ingatkan Hukum Khitan kepada Wanita terbaru hari ini 2024-08-29 20:37:08 dari sumber yang terpercaya
Baca lebih lajut »