'Tidak benar kalau suami dan anaknya meninggal karena COVID-19,' kata Darojat. Surabaya
yang disebut dokter viral di media sosial. Caption pada video itu tertulis bahwa perempuan itu depresi karena suami dan anaknya meninggal karena COVID-19."Tidak benar kalau suami dan anaknya meninggal karena COVID-19," kata Darojat kepada detikcom, Kamis .Darojat membantah perempuan tersebut stres karena suami dan anaknya meninggal karena COVID-19. Menurut Darojat, suami dan anak perempuan tersebut dalam keadaan baik.
"Tidak benar kalau meninggal karena Corona. Anak dan suaminya masih hidup dan dalam keadaan baik," jelasnya.tersebut memang terkadang depresi. Ia menceritakan sebelumnya perempuan tersebut pernah depresi namun tidak sampai melepas baju seperti sekarang.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
'Dexamethasone' disebut ampuh sembuhkan COVID-19, apa itu?Obat "warung" yang dijual murah dan gampang ditemukan, dexamethasone, disebut ampuh menyembuhkan pasien COVID-19, REUTERS dikutip Rabu.\r\n\r\nHasil ...
Baca lebih lajut »
19 Hari Tes Cepat, BIN Temukan 1.300 Positif Covid-19 di SurabayaBadan Intelijen Negara (BIN) menemukan lebih dari 1.300 kasus positif Covid-19 selama 19 hari pelaksanaan tes cepat massal di Surabaya
Baca lebih lajut »
Selama Pandemi Covid-19, Tercatat 2.250 Perempuan di Karawang HamilSelama hamil daya tahan tubuh bisa menurun yang dapat mengakibatkan rentan terinfeksi Covid-19.
Baca lebih lajut »
Viral Perempuan Bugil Stres Akibat Covid-19, IDI: Itu Tidak BenarIkatan Dokter Indonesia (IDI) membantah keras pemberitaan perempuan tanpa busana di Kota Surabaya, yang sempat viral di...
Baca lebih lajut »
IDI Bantah Perempuan Bugil di Surabaya Stress Akibat COVID-19Ikatan Dokter Indonesia (IDI) membantah keras pemberitaan perempuan tanpa busana di Kota Surabaya, yang sempat viral di...
Baca lebih lajut »
'Komersialisasi' tes Covid-19 telan korban, 'pemerintah harus gratiskan atau tetapkan harga murah'Seorang ibu di Makassar, Sulawesi Selatan, dilaporkan kehilangan anak di dalam kandungannya setelah tidak mampu membayar biaya swab test sebesar Rp2,4 juta. Muncul seruan agar biaya tes diturunkan.
Baca lebih lajut »