BBC Africa Eye menyelidiki bagaimana sebuah grup WhatsApp membantu menyelamatkan lebih dari 50 perempuan Malawi yang diperdagangkan ke Oman untuk bekerja dalam kondisi layaknya budak.
BBC Africa Eye menyelidiki bagaimana sebuah grup WhatsApp menyelamatkan lebih dari 50 perempuan Malawi yang diperdagangkan ke Oman untuk bekerja layaknya budak.Seorang perempuan berusia 32 tahun menangis tersedu-sedu ketika dia mengingat kembali siksaan yang dia alami ketika diperkerjakan sebagai pembantu rumah tangga di Oman.
"Saya mencapai pada titik saya tak tahan lagi," tuturnya, sambil memerinci bagaimana dia hanya bisa tidur selama dua jam setiap hari.Tak lama setelah dia mulai bekerja di rumah itu, majikannya mulai memaksanya berhubungan seks seraya mengancam akan menembaknya jika dia bercerita ke orang lain."Dia membawa teman-temannya dan mereka akan membayarnya setelah itu."
"Georgina adalah korban pertama. Lalu ada seorang perempuan, dua perempuan, tiga perempuan," katanya kepada BBC. Banyak dari mereka paspornya diambil setelah mereka tiba di negara tersebut, sehingga mereka tidak bisa pergi. Ratusan TKI dilaporkan hilang di Arab Saudi, diduga disekap atau kabur di bawah sistem 'perbudakan' kafala
"Hukum yang berlaku di Oman melarang seorang pekerja domestik meninggalkan majikannya. Dia tidak bisa berganti pekerjaan dan dia tidak bisa meninggalkan negara ini – tidak peduli bagaimana Anda diperlakukan.”'Kerja 14 jam sehari, upah disunat, tak ada libur' - Mahasiswa magang asal Indonesia diduga diperas jadi 'buruh' di Jepang
Badan amal Malawi, Pusat Inisiatif Demokrasi dan Pembangunan Ekonomi meluncurkan kampanye penyelamatan Oman, menyerukan pihak berwenang untuk membawa pulang para perempuan tersebut.Blessings adalah perempuan lain yang ada di grup WhatsApp Nyoni. Perempuan berusia 39 tahun ini melakukan perjalanan ke Muscat pada Desember 2022, meninggalkan keempat anaknya bersama saudara perempuannya, Stevelia di Lilongwe, Malawi.
“Saya tidak pernah mengira akan tiba saatnya saya bisa bertemu keluarga saya lagi, anak-anak saya,” kata Blessings kepada BBC tak lama kemudian.Pemerintah Malawi, yang juga bekerja sama dengan Do Bold, mengatakan telah menghabiskan lebih dari US$160.000 untuk memulangkan 54 perempuan dari Oman. Pihak berwenang Oman mengatakan Kementerian Tenaga Kerja belum menerima pengaduan apa pun dari pekerja domestik berkewarganegaraan Malawi pada tahun 2022 dan hanya satu pengaduan pada tahun 2023 yang telah diselesaikan.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Prediksi Timnas Malaysia vs Timnas Oman 26 Maret 2024Prediksi Malaysia vs Oman, Skor Malaysia vs Oman, Jadwal Malaysia vs Oman, Susunan Pemain Malaysia vs Oman
Baca lebih lajut »
Kementerian Perdagangan Telusuri Kembalinya Perdagangan Pakaian Bekas ImporMenteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menuturkan, Kementerian Perdagangan tidak hanya diam melihat peredaran pakaian bekas asal impor di pusat perbelanjaan.
Baca lebih lajut »
Tampilan Whatsapp Berubah Menu Pindah ke Bawah, Ini Cara KembalikanPengguna WhatsApp di HP Android heboh karena tampilan aplikasi WhatsApp berubah total.
Baca lebih lajut »
Hasil Kualifikasi Piala Dunia 2026: Malaysia Digasak OmanTimnas Malaysia menelan kekalahan dalam laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 saat bertandang melawan Oman.
Baca lebih lajut »
Hasil Kualifikasi Piala Dunia 2026: Malaysia Kalah 0-2 di Kandang OmanMalaysia harus menyerah dengan skor 0-2 kala melawat ke markas Oman dalam laga lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, Jumat (22/3/2024) dini hari WIB.
Baca lebih lajut »
Tak Ada Hiasan Kaligrafi, Begini Tampilan Masjid Minimalis di OmanMasjid Bab Al Salam yang berlokasi di Muscat, Oman dirancang berbentuk silinder. Selain tak memiliki kubah, masjid ini juga tak punya hiasan kaligrafi
Baca lebih lajut »