Bank Dunia menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global 2022 menjadi 3,2 persen karena dampak perang Rusia-Ukraina.
Liputan6.com, Jakarta - Bank Dunia menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global 2022 hampir satu poin persentase penuh, dari 4,1 persen menjadi 3,2 persen. Perubahan ini menyusul dampak konflik Rusia-Ukraina terhadap ekonomi dunia.
"Selama beberapa minggu ke depan, saya berharap untuk berdiskusi dengan dewan kami, dan bantuan respons krisis selama 15 bulan sekitar USD 170 miliar untuk April 2022 hingga Juni 2023," bebernya. Padahal sebelum konflik, para analis telah memperkirakan PDB negara itu akan meningkat tajam di tahun-tahun mendatang.Pada awal April, Bank Dunia memperkirakan PDB Rusia akan turun 11,2 persen tahun ini karena sanksi ekonomi dari negara Barat.
"Gema ekonomi dari konflik ini akan meluas jauh melampaui perbatasan Ukraina," kata Direktur Jenderal WTO, Ngozi Okonjo-Iweala dalam sebuah konferensi pers, dikutip dari US News. Okonjo-Iweala juga memperingatkan potensi krisis pangan karena gangguan ekspor dari Ukraina dan Rusia.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
UPDATE Perang Ukraina Vs Rusia: Terkepung di Mariupol, Pasukan Ukraina Pantang Menyerah | Kabar24 - Bisnis.comPasukan Ukraina yang terkepung di Mariupol menolak ultimatum Rusia untuk menyerah dan terus melakukan perlawanan di kota pelabuhan tenggara tersebut.
Baca lebih lajut »
Rusia Invasi Ukraina, Prediksi Pertumbuhan Dunia Dipangkas Jadi 3,2%Bank Dunia memangkas perkiraan pertumbuhan global 2022, dari 4,1% menjadi 3,2%.
Baca lebih lajut »
Top 3 Dunia: Tentara Ukraina Menolak Menyerah, Fakta Kapal Perang RusiaTop 3 dunia adalah tentara Ukraina di Mariupol menolak menyerah ke Rusia, Bella Hadid marah ke Instagram hingga fakta tentang kapal perang Rusia.
Baca lebih lajut »
Akibat Invasi Rusia, Bank Dunia Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi GlobalBank Dunia mengurangi proyeksi pertumbuhan globalnya untuk 2022 menjadi 3,2% dari 4,1%, karena dampak dari invasi Rusia ke Ukraina.
Baca lebih lajut »
Rusia Ultimatum Tentara Ukraina di Mariupol, Jika Menyerah akan SelamatBerdasarkan syarat-syarat tawaran itu, tentara yang masih ada di pabrik tersebut akan angkat kaki antara pukul 06.00 dan 23.00 waktu Moskwa, tanpa senjata atau amunisi.
Baca lebih lajut »
Imbas Bantu Ukraina, Moskow Larang Boris Johnson dan Belasan Pejabat Inggris Masuki Rusia - Pikiran-Rakyat.comMoskow mengeluarkan sanksi kepada belasan pejabat Inggris dan Boris Johnson dengan melarang mereka memasuki Rusia.
Baca lebih lajut »