Perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China masih berlangsung
Warta Ekonomi.co.id, Jakarta -- hingga saat ini. Sinyal perdamaian keduanya belum terlihat. Banyak perusahaan yang terkena imbasnya. Namun, Qualcomm tidak termasuk ke dalamnya.
CEO Qualcomm, Steve Mollenkopf menegaskan bahwa perusahaannya baik-baik saja dan tidak terimas perang dagang. Kerja samanya dengan perusahaan China tetap berjalan dengan baik. “Saya pikir tidak perlu dikatakan lagi bahwa kami menghabiskan banyak waktu untuk membantu dan mendukung penyebaran 5G di sana . Jadi kami ingin memastikan itu terjadi. Kegiatan-kegiatan itu benar-benar tidak terpengaruh oleh perang dagang,” kata Steve, melansir dari Asia Times .Kendati demikian, larangan ekspor pada Huawei berdampak pada pendapatan Qualcomm.
"Sebagai akibat dari larangan ekspor, Huawei mengalihkan fokus mereka untuk membangun pangsa pasar di pasar domestik Tiongkok, di mana kami tidak melihat manfaat yang sesuai dalam pendapatan produk atau lisensi," katanya. Tak ketinggalan, Steve juga menekankan pentingnya pasar China bagi Qualcomm, melihat semakin banyaknya produsen ponsel di negara tersebut. Ini adalah waktu yang sangat penting bagi kedua negara, dan yang lebih penting, untuk peluncuran 5G di seluruh dunia.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Perang Dagang, Indonesia Bukan Negara Pilihan untuk Relokasi Industri dari ChinaBanyak perusahaan dari China yang yang memilih negara lain ketimbang Indonesia untuk merelokasi bisnisnya.
Baca lebih lajut »
Mendag Siapkan Tujuh Jurus Tangkal Dampak Perang DagangMendag Enggartiasto Lukita menyatakan ada tujuh langkah bisa digunakan untuk menangkal dampak perang dagang antara AS-China, AS-Uni Eropa, hingga Jepang-Korsel.
Baca lebih lajut »
Sentimen Global dan Perang Dagang Bayangi Perdagangan SahamIndeks harga saham gabungan diperkirakan menguat di support 5.900.
Baca lebih lajut »
Penjualan Mobil Jepang Merosot di Korsel Akibat Perang DagangPenjualan mobil Jepang di Korea Selatan merosot lagi bulan September saat perang dagang antara kedua negara semakin memanas.
Baca lebih lajut »
Indonesia Kalah Saing di ASEAN dalam Perang Dagang China-ASIndonesia satu-satunya negara ASEAN yang gagal menarik investasi perusahaan China.
Baca lebih lajut »
Perang Dagang Bikin Rupiah Keok ke Rp14.162 per Dolar ASKurs rupiah melemah ke posisi Rp14.162,5 per dolar AS pada perdagangan pasar spot Senin (7/10) sore, melemah 0,2 persen dibandingkan penutupan Jumat (4/10).
Baca lebih lajut »