Perang Badar (2): Bukti Dahsyatnya Kekuatan Doa dan Keyakinan. Ikuti terus Kalam sindonews tiap hari
"Rasulullah, bagaimana pendapat tuan berhenti di tempat ini? Kalau ini sudah wahyu Tuhan, kita takkan maju atau mundur setapakpun dari tempat ini. Ataukah ini sekadar pendapat tuan sendiri, suatu taktik perang belaka?""Rasulullah," katanya lagi."Kalau begitu, tidak tepat kita berhenti di tempat ini. Mari kita pindah sampai ke tempat mata air terdekat dan mereka, lalu sumur-sumur kering yang di belakang itu kita timbun. Selanjutnya kita membuat kolam, kita isi sepenuhnya.
Di sini orang perlu berhenti sejenak dengan penuh kekaguman, kagum melihat kesetiaan Muslimin yang begitu dalam, rasa kecintaan mereka yang begitu besar kepada Rasulullah SAW, serta dengan kepercayaan penuh kepada ajarannya. Semua mereka mengetahui, bahwa kekuatan Quraisy jauh lebih besar dari kekuatan mereka, jumlahnya tiga kali lipat banyaknya. Tetapi, sungguhpun begitu, mereka berani menghadapi, mereka melawan.
Mendengar kata-kata 'Utba itu, Abu Jahal naik darah. Ia segera memanggil 'Amir bin'l-Hadzrami dengan mengatakan: Hamzah tidak lagi memberi kesempatan kepada Syaiba, juga Ali tidak memberi kesempatan kepada Walid. Keduanya dibunuh. Lalu Hamzah dan Ali segera membantu 'Ubaida yang kini sedang diterkam oleh 'Utba. Begitu menyaksikan kenyataan itu, pasukan Quraisy maju menyerbu.Sekarang Rasulullah SAW sendiri yang tampil memimpin Muslimin, mengatur barisan.
Sementara ia masih hanyut dalam doa kepada Tuhan sambil merentangkan tangan menghadap kiblat itu, mantelnya terjatuh.
Hal ini bertambah kuat lagi tatkala Rasulullah SAW dan sahabat-sahabatnya dapat mengerahkan mereka. Maka dengan demikian, jumlah manusia dan perlengkapan yang sangat sedikit itu telah rnendapat kompensasi. Dalam keadaan Nabi dan sahabat-sahabatnya yang demikian inilah kedua ayat ini turun: Ia menyerukan kepada mereka, bahwa surga bagi mereka yang telah teruji baik dan langsung terjun ke tengah-tengah musuh.
Orang banyak berkumpul. Tetapi Bilal tak dapat diredakan lagi, dan Umayya dibunuhnya. Ketika itu Mu'adh b. 'Amr b. Jamuh juga dapat menewaskan Abu Jahal b. Hisyam. Kemudian Hamzah, Ali dan pahlawan-pahlawan Islam yang lain menyerbu ke tengah-tengah pertempuran sengit itu. Mereka sudah lupa akan dirinya masing-masing dan lupa pula akan jumlah kawan-kawannya yang hanya sedikit berhadapan dengan musuh yang begitu besar.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Perang Badar (1): Menguji Kesetiaan Kaum AnsharBegitu Sa'd selesai bicara, wajah Rasulullah tampak berseri. Katanya: Berangkatlah, dan gembirakan! Allah sudah menjanjikan...
Baca lebih lajut »
Anak-anak Nabi Adam: Qobil Mati Saat Jadi Tawanan PerangKalah perang, Qabil ditawan oleh Syits. Dia ditahan di tempat yang panas sampai meninggal. Anak-anak Qabil bermaksud menguburkannya...
Baca lebih lajut »
Wiranto Minta PBSI Perang Melawan Covid-19 |Republika OnlinePBSI diminta bantu pemerintah memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
Baca lebih lajut »
Perang Kepentingan Global Lainnya di Afghanistan |Republika OnlinePemain regional menimbang kepentingan strategis mereka di Afghanistan setelah kesepak
Baca lebih lajut »
Putin Berikan Medali Perang Dunia II kepada Kim Jong UnPresiden Rusia VladimirPutin telah memberikan sebuah medali peringatan Perang Dunia II kepada pemimpin Korea Utara KimJongUn. Medali ini menandai peringatan 75 tahun kemenangan Uni Soviet atas Nazi Jerman.
Baca lebih lajut »
Trump Sebut Keputusan Bush soal Perang Irak adalah yang Terburuk dalam Sejarah AmerikaTrump meyakinkan kalau dirinya bukan presiden yang 'gemar' berperang dengan bukti sampai hari ini tidak ada perang AS dengan Korea Utara.
Baca lebih lajut »