Berdasarkan data dari Global Status Report on NCD sekitar 17,8 juta kematian dari satu dari tiga kematian di dunia setiap tahunnya yang disebabkan oleh penyakit jantung. mediaindonesia referensibangsa Sumber:
Berdasarkan data dari Global Status Report on NCD sekitar 17,8 juta kematian dari satu dari tiga kematian di dunia setiap tahunnya yang disebabkan oleh penyakit jantung.
Persentase PTM penyebab kematian terbanyak antara lain stroke 19,4%, kardiovaskuler 14,4%, kanker 13,5%, DM dan komplikasinya 6,2%. Pada 2014 penyakit jantung atau kardiovaskular menduduki rating pertama. Dari tahun ke tahun kardiovaskular menjadi salah satu dari 7 penyebab kematian terbanyak.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Dinas Kesehatan Pastikan Belum Ada Kasus Legionellosis di SurabayaBeritaJatim Dinas Kesehatan Pastikan Belum Ada Kasus Legionellosis di Surabaya dinkessurabaya kasuslegionellosis
Baca lebih lajut »
VIRAL Video Aktivitas LGBT Hebohkan Kota Palangkaraya, Pengelola Kafe Membantah - Tribunnews.comPengelola menegaskan tuduhan itu tidak benar dan tidak dikonfirmasikan ke pihaknya
Baca lebih lajut »
Herry IP Mengaku tidak Lagi Latih Kevin Sanjaya di Pelatnas PBSI'Katanya, Kevin sudah tidak cocok berlatih dengan saya. Kalau sudah tidak merasa cocok, ya sudah tidak usah latihan dengan saya.'
Baca lebih lajut »
Polemik dengan Kevin, Herry IP Tidak Mau Ambil Pusing'Katanya, Kevin sudah tidak cocok berlatih dengan saya. Kalau sudah tidak merasa cocok, ya sudah tidak usah latihan dengan saya,' ujar Herry IP.
Baca lebih lajut »
Riset: 94,9% Masyarakat Perkotaan Tidak Pernah Periksa GigiBerdasarkan riset kesehatan dasar pada tahun 2018 sebanyak 94,9% masyarakat perkotaan tidak pernah memeriksakan gigi selama setahun terakhir.
Baca lebih lajut »
Herry IP: Katanya, Kevin Sudah Tidak Cocok Berlatih Dengan SayaPelatih Kepala Ganda Putra Indonesia Herry Iman Pierngadi mengatakan sudah tidak melatih Kevin Sanjaya Sukamuljo.
Baca lebih lajut »