Percepatan penurunan tanah menyebabkan dua kota ini sering dilanda banjir.
REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Dosen Teknik Geodesi Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada Heri Sutanta menjelaskan penurunan muka tanah yang terus terjadi di Semarang, Jawa Tengah, dan Jakarta disebabkan penggunaan air tanah yang melebihi kapasitas.
Dari hasil penelitiannya, di daerah tangkapan air Kota Semarang dulunya terdapat banyak kebun, tanah tegalan, dan ruang terbuka, namun kemudian berubah menjadi kompleks perumahan, kawasan industri dan pembangunan infrastruktur lainnya. Bahkan, percepatan penurunan tanah ini menyebabkan dua kota ini sering dilanda banjir saat curah hujan tinggi karena posisi daratan di pesisir lebih rendah daripada air permukaan laut.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Penurunan Tanah Semarang karena Penggunaan Air Tanah Berlebihan - JawaPos.comDosen Teknik Geodesi Fakultas Teknik UGM menyatakan, penurunan muka tanah di Semarang dan Jakarta disebabkan penggunaan air tanah yang melebihi kapasitas
Baca lebih lajut »
Top 3 Tekno Berita Kemarin: UGM dan Penurunan Tanah SemarangSelain penelitian penurunan tanah Semarang dari UGM, ada juga Jawa Tengah bebas status siaga bencana dari BMKG dan bantuan rumah korban gempa Cianjur
Baca lebih lajut »
Penurunan Tanah di Jakarta dan Semarang yang Picu Banjir Disebut Mirip, Pakar UGM Jelaskan SebabnyaDosen Teknik Geodesi Fakultas Teknik UHM Heri Sutanta menemukan fakta kemiripan penurunan tanah di Semarang dan Jakarta berdasarkan penelitiannya.
Baca lebih lajut »
Penurunan Tanah di Jakarta dan Semarang Perlu Ditangani Secara KomprehensifPercepatan penurunan tanah ini menyebabkan dua kota di Semarang ini sering dilanda banjir saat curah hujan tinggi karena pos isi daratan di pesisir lebih rendah daripada air permukaan laut.
Baca lebih lajut »
Penurunan Tanah di Semarang dan Jakarta Tercepat di Indonesia, Ini Solusinya Menurut Pakar UGMPakar Universitas Gadjah Mada (UGM) menyebut Kota Semarang dan Jakarta mengalami penurunan tanah tercepat di antara kota-kota besar di Indonesia.
Baca lebih lajut »
Pakar: Penurunan Tanah di Semarang 30 Kali Lebih Besar Dibanding Kenaikan Air Laut | merdeka.comDosen Teknik Geodesi Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM) Heri Sutanta menjelaskan bahwa penurunan muka tanah yang terus terjadi di Semarang, Jawa Tengah, dan Jakarta disebabkan penggunaan air tanah yang melebihi kapasitas.
Baca lebih lajut »