Pentagon mengungkapkan Rusia tak lagi superior di langit Ukraina berkat sistem rudal HIMARS yang dikirimkan dari Amerika Serikat (AS).
Mereka menggunakannya untuk menyerang sejumlah tempat komando dan kontrol Rusia, depot amunisi dan target lainnya.Kedubes Rusia Sebut Pasukan Batalion Azov Pantas Mati Memalukan, Ukraina: Rusia Negara Teroris
Pada pengarahan Pentagon, Jumat , seorang pejabat militer AS yang namanya tak disebutkan memuji pasukan Ukraina atas penggunaan HIMARS.“Kami tahu bahwa mereka mampu menyerang lokasi rudal ke permukaan Rusia dan menghancurkan beberapa SAM,” ujar pejabat itu dikutip dari Newsweek.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Pentagon Kirim Lebih Banyak Drone Bunuh Diri Phoenix Ghost ke Ukraina, Begini Tanggapan RusiaAmerika Serikat (AS) hendak mengirim lebih banyak unit pesawat nirawak (drone) Phoenix Ghost ke Ukraina pada awal Agustus mendatang.
Baca lebih lajut »
Kedubes Rusia Sebut Pasukan Batalion Azov Pantas Mati Memalukan, Ukraina: Rusia Negara TerorisUkraina melabeli Rusia snegara teroris setelah Kedutaan Besar Rusia di Inggris menyebut pasukan Batalion Azov pantas mati memalukan dengan digantung.
Baca lebih lajut »
Rangkuman Hari Ke-157 Serangan Rusia ke Ukraina: Investigasi Serangan Pusat Penahanan Ukraina, Video Pasukan Rusia Kebiri Tentara UkrainaBerikut sejumlah kabar penting lain dari tanah Ukraina yang sedang digempur Rusia.
Baca lebih lajut »
7 Update Perang Rusia-Ukraina, Tentara Bayaran Putin TerlibatSerangan Rusia ke Ukraina hampir memasuki bulan kelima.
Baca lebih lajut »
Serangan Rusia ke Ukraina Tak Kunjung Usai, Rezim Putin Disebut Alami Awal Kehancuran?Presiden Rusia, Vladimir Putin disebut tengah mengalami awal dari kehancuran rezimnya, setelah serangan Rusia ke Ukraina tak kunjung usai.
Baca lebih lajut »
Hadapi Perang Ukraina, Rusia Putus Asa dan Kehabisan TenagaRusia mulai kehabisan tenaga dan putus asa dalam perang Ukraina. Pernyataan itu dilontarkan para pakar di Kementerian Pertahanan Inggris
Baca lebih lajut »