Kemenhan AS (Pentagon) memprotes uji rudal balistik penghancur kapal induk yang dilakukan Angkatan Laut China di Laut China Selatan.
, Jumat , Pentagon menyatakan tindakan Angkatan Laut China menggelar uji rudal mengancam kestabilan, perdamaian dan keamanan di kawasan Laut China Selatan."Latihan seperti itu juga melanggar komitmen China dalam Deklarasi Pihak-pihak di Laut China Selatan pada 2002 untuk menghindari kegiatan yang bisa memicu sengketa dan berdampak terhadap perdamaian dan stabilitas," demikian isi pernyataan Pentagon.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
AS: Tembakkan Rudal Pembunuh Kapal Induk, China Makin Guncang Laut China Selatan'Tindakan China, termasuk uji coba rudal, semakin mengguncang situasi di Laut China Selatan,' kata Pentagon. Departemen...
Baca lebih lajut »
Memanas, China Usir Kapal Perang AS dari Laut China SelatanSetelah sebelumnya menembakkan rudal pembunuh kapal induk, kini China memaksa kapal perang angkatan laut AS menjauh dari...
Baca lebih lajut »
China Kecam AS Soal Sanksi Baru Terkait Laut China SelatanPemerintah China mengecam sanksi baru yang diberikan AS terkait sengketa Laut China Selatan dan dinilai melanggar hukum internasional.
Baca lebih lajut »
Sengketa Laut China Selatan, AS Beri Sanksi 24 Perusahaan ChinaAmerika hari Rabu (26/8) menjatuhkan sanksi kepada 24 perusahaan China dan beberapa orang yang diduga ikut membangun dan memiliterisasi pulau-pulau buatan yang disengketakan di Laut China Selatan. Departemen Perdagangan Amerika dalam pernyataan menyebutkan bahwa perusahaan-perusahaan itu...
Baca lebih lajut »
24 Perusahaan Asal China Masuk Daftar Hitam AS sebagai Sanksi Terkait Laut China SelatanAS memasukkan 24 perusahaan dan individu asal China ke dalam daftar hitam, yang terlibat dalam operasi militer China di Laut China Selatan.
Baca lebih lajut »
Situasi Laut Cina Selatan Memanas, 24 Perusahaan Cina Masuk Daftar Hitam AmerikaAmerika memasukkan 24 perusahaan Cina dalam daftar hitam karena terlibat membangun fasilitas dan aksi militer di Laut Cina Selatan
Baca lebih lajut »