Kementerian Keuangan telah mengeluarkan Surat Berharga Negara Ritel jenis Obligasi Ritel (ORI) seri 023 (ORI023).
Bagikan Facebook Twitter WhatsApp Linkedin Telegram Tautan Tersalin A- A+ Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Keuangan telah mengeluarkan Surat Berharga Negara Ritel jenis Obligasi Ritel seri 023 sejak 30 Juni 2023. Sebagaimana diketahui, ORI023 ini akan ditawarkan dalam dua tenor, yaitu ORI023-T3 dan ORI023-T6 dengan kupon yang cukup tinggi, yakni 5,9 persen dan 6,1 persen per tahun.
Direktur Retail Mandiri Sekuritas, Theodora VN Manik mengatakan ORI dapat dibeli dengan harga Rp1 juta hingga maksimum Rp5 miliar untuk ORI023-T3 dan maksimum Rp10 miliar untuk ORI023-T6. ‘ORI023 menjadi salah satu instrumen investasi yang layak dibeli karena selain menguntungkan, instrumen investasi ini memiliki risiko yang menengah-rendah,” ujar Theodora dalam keterangan resmi, Rabu .
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Kuota ORI023 Tinggal Rp15,5 Triliun, Investor Borong Tenor PendekSurat Berharga Negara (SBN) seri ORI023 telah terjual sebanyak Rp4,51 triliun di hari ke lima penawaran.
Baca lebih lajut »
Enam Hari Ditawarkan, SBN ORI023 Telah Terjual Rp4,68 TriliunSurat Berharga Negara (SBN) seri ORI023 telah terjual sebanyak Rp4,68 triliun di hari ke enam penawaran.
Baca lebih lajut »
Kelebihan ORI023 dibandingkan Deposito, Salah Satunya soal PajakObligasi Negara Ritel seri ORI023 memiliki berbagai keunggulan dibandingkan investasi di deposito.
Baca lebih lajut »
ORI023 Laris Manis, Kuota Tersisa Rp13,75 TriliunBerdasarkan salah satu mitra distribusi, ORI023-T3 atau tenor 3 tahun telah terjual sebanyak Rp4,24 triliun.
Baca lebih lajut »
Komentar Persib Bandung Terkait Protes Tiket Suporter | Goal.com IndonesiaIskandar menyebut sudah Persib sudah melakukan penjualan tiket secara online sejak beberapa tahun lalu.
Baca lebih lajut »
Menelisik Utang RI ke IMF dari Tahun ke TahunIndonesia tercatat pernah berutang kepada IMF akibat krisis moneter 1998. Meski begitu seluruh utang ini sudah dilunasi pemerintah sejak Oktober 2006 lalu.
Baca lebih lajut »