Penjual Seragam dan Alat Tulis Terimbas Covid-19 – Bebas Akses

Indonesia Berita Berita

Penjual Seragam dan Alat Tulis Terimbas Covid-19 – Bebas Akses
Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama
  • 📰 hariankompas
  • ⏱ Reading Time:
  • 79 sec. here
  • 3 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 35%
  • Publisher: 70%

Ekses pandemi Covid-19 terasa hingga pedagang pakaian seragam dan alat tulis di pasar-pasar tradisional. Keharusan belajar di rumah dan merosotnya daya beli masyarakat membuat pedagang kehilangan pembeli. Humaniora Kompas55

Eko Wahyudi , pemilik Toko Tandos Collection di Pasar Tomang Barat, Jakarta Barat.

”Kalau tidak ada Covid-19, baju-baju sekolah banyak saya tumpuk di sini. Masuk ke dalam toko sampai susah,” katanya.Tahun ajaran baru baru dibuka pada 13 Juli 2020. Kini, tengah berlangsung proses pendaftaran siswa baru sejak Senin dan kenaikan kelas. Menurut Eko, pembeli biasanya sudah menyerbu tokonya jauh-jauh hari sebelum hari pertama masuk sekolah. Sebab pembeli ingin mendapatkan harga normal sekaligus menghindari kerumunan.

Untuk satu setelan seragam, pada hari normal dibanderol Rp 100.000-Rp 110.000. Mendekati hari pertama masuk sekolah, harganya bisa naik menjadi Rp 120.000-Rp 130.000. ”Untuk sebagian pembeli, selisih tersebut akan dihindari. Lebih baik digunakan untuk membeli perlengkapan lain,” katanya.Biasanya, kata Eko, menjelang tahun ajaran baru, omzetnya dapat mencapai Rp 2 juta-Rp 3 juta dalam sehari. Tahun ini, omzetnya menurun drastis, menjadi tidak lebih dari Rp 100.000.

Sekarang terjual satu atasan seragam saja sudah lumayan. Harganya sekitar Rp 60.000. Tergantung ukurannya, kalau yang kecil Rp 40.000.Falerie , penjual seragam sekolah di Pasar Palmerah, Jakarta, merasakan hal serupa. Ia bahkan kebingungan saat ditanya gambaran penurunan omzetnya saat ini jika dibandingkan dengan situasi normal.Khusus untuk penjualan seragam, omzetnya bisa mencapai lebih dari Rp 500.000 per hari. Saat ini, omzetnya hanya berkisar Rp 100.000 sehari.

”Kebetulan selama pandemi masih jualan terus. Tapi barang yang laku paling ya itu-itu saja,” katanya sambil menunjukkan tumpukan buku-buku baru yang masih menggunung.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

hariankompas /  🏆 8. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Diluncurkan, Pasar Tangguh Jadi Upaya Lindungi Penjual dan Pembeli dari Covid-19Diluncurkan, Pasar Tangguh Jadi Upaya Lindungi Penjual dan Pembeli dari Covid-19Lewat program pasar tangguh, para pedagang pasar harus bisa memberi tahu para pembeli di pasar untuk mengikuti protokol kesehatan.
Baca lebih lajut »

Penjelasan Kemenhub soal Syarat Bebas Covid-19 yang Tak Seragam di Bandara-bandaraPenjelasan Kemenhub soal Syarat Bebas Covid-19 yang Tak Seragam di Bandara-bandaraKemenhub meminta supaya dalam mengatur kebijakan bertransportasi, pemerintah daerah konsisten pada aturan gugus tugas.
Baca lebih lajut »

19 Hari Tes Cepat, BIN Temukan 1.300 Positif Covid-19 di Surabaya19 Hari Tes Cepat, BIN Temukan 1.300 Positif Covid-19 di SurabayaBadan Intelijen Negara (BIN) menemukan lebih dari 1.300 kasus positif Covid-19 selama 19 hari pelaksanaan tes cepat massal di Surabaya
Baca lebih lajut »

Rawan Penularan COVID-19, Dirut Pasar Jaya Sebut Hanya Pasar Gondangdia DitutupRawan Penularan COVID-19, Dirut Pasar Jaya Sebut Hanya Pasar Gondangdia DitutupMeskipun dinilan rentan penularan COVID-19, PD Pasar Jaya menegaskan hanya Pasar Gondangdia saja yang ditutup. Meskipun...
Baca lebih lajut »

Tes Usap Covid-19 di Pasar Kebon Jeruk akan Digelar Dadakan |Republika OnlineTes Usap Covid-19 di Pasar Kebon Jeruk akan Digelar Dadakan |Republika OnlineTes usap Covid-19 dadakan dilakukan untuk menghindari sepinya pedagang.
Baca lebih lajut »

64 Pedagang Pasar Jakarta Positif Covid-19, IKAPPI: Mereka Cuek64 Pedagang Pasar Jakarta Positif Covid-19, IKAPPI: Mereka CuekKetua Bidang Keanggotaan Dewan Pimpinan Pusat IKAPPI Dimas Hermadiyansyah menyebut tingkat kesadaran pedagang untuk menerapkan protokol kesehatan masih rendah.
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-02-27 15:54:16