Bisnis parsel menjelang Natal dan tahun baru menggelegar, namun pedagang dihantui kekhawatiran ekonomi. Meskipun pesanan dari pelanggan lama masih datang, penjual parsel seperti Suswanto di Jakarta Pusat khawatir pembeli eceran akan berkurang tahun ini.
Bisnis penjualan parsel menjadi bagian tak terpisahkan dari kemeriahan Natal dan tahun baru . Para pedagang menanti pesanan pelanggan dengan penuh harap. Namun, mereka juga dirundung cemas di bawah bayang-bayang ketidakpastian ekonomi yang berpotensi menggerus daya beli masyarakat.
”Nanti di atas tanggal 20-an baru ramai. Sekarang, kami menerima pesanan dari pelanggan lama dulu,” katanya.Salah satu penjual membaca pesan dari pelanggan di kios parsel Jalan Cikini Ampiun, Jakarta Pusat, Senin . ”Saya sudah 10 tahun . Jadi, sudah banyak pelanggan tetap. Rata-rata per hari bisa keluar 80 paket. Kalau yang baru jualan, itu yang sulit,” katanya.Situasi penjualan parsel di Jalan Cikini Ampiun, Jakarta Pusat, Senin .
Akan tetapi, harapan itu belum menemui titik terang. Menyambut tahun 2025, perekonomian diprediksi lesu. Apalagi kelas menengah semakin tertekan. Kelas menengah ini mengacu pada rumah tangga dengan pengeluaran Rp 2 juta - Rp 9,9 juta per bulan. Menurut Achmad, kondisi ini menjadi sinyal kuat bahwa pendapatan riil masyarakat mulai tergerus dan belum cukup untuk menopang ekonomi. Karena itu, dia berharap pemerintah dan setiap pemangku kepentingan perlu memahami psikologi masyarakat dan memperhatikan risiko pembalikan arah inflasi.
“Kami sekarang fokus memastikan produk tidak ada masalah sampai pengiriman. Namun terlepas dari kekhawatiran itu, kami akan mencoba rencana yang lebihpivotKekhawatiran penurunan daya beli menghantui para produsen dan pedagang parsel. Namun, mereka tetap menjaga asa lewat penjualan paket-paket parsel yang diharapkan mengalirkan kebahagiaan di tengah perayaan Natal dan tahun baru.
Puluhan paket parsel berjejer di kiosnya. Berbagai makanan ringan tersusun rapi berbungkus plastik. Paket-paket itu siap untuk dikirimkan ke pemesannya. Stiker pita bertulisan “Selamat Natal dan Tahun Baru” menjadi hiasan pamungkasnya.“Ini ada 38 paket parsel. Nanti ada lagi, hari ini tiga pelanggan. Kira-kira total keluar hari ini 100Kesibukan Suswanto menata parsel itu kontras dengan kondisi kios-kios di sebelahnya yang tampak sepi.
Suswanto pun berusaha menjaga hubungan baik dengan pelanggan lamanya. Siang itu, ia menunjukkan daftar panggilan telepon pelanggan yang menghubunginya untuk menanyakan ketersedian parsel. “Dulu ikut orang selama delapan tahun. Waktu itu penjualan masih bagus. Jadi, tahun lalu saya memilih jualan sendiri karena pandemi sudah beres dan berharap pembeli banyak lagi,” harapnya.
Ekonomi Natal Tahun Baru Pedagang Parsel
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Natal: Sisi lain lagu Natal Band Aid – 'Kami sudah mengenal Natal sebelum nenek moyangmu menganut Kristen'Selama 40 tahun sejak rekaman aslinya dirilis, para musisi pop Inggris dan Irlandia di masa lalu dan sekarang bertanya apakah orang Ethiopia tahu hari Natal.
Baca lebih lajut »
Ramai Order, Penjual Pernak-pernik Natal Happy Cuan Terbang 30%Menjelang perayaan Natal 2024 kawasan Asemka mulai diserbu warga untuk berbelanja pernak-pernik dekorasi Natal.
Baca lebih lajut »
Kisah Miliader Jack Cowin, dari Penjual Kartu Natal hingga Raja Bisnis Cepat Saji Bernilai USD 3 MiliarJack Cowin, pendiri Hungry Jack’s, mengubah investasi kecil USD 100.000 di KFC pada 1969 menjadi kerajaan bisnis cepat saji senilai lebih dari USD 3 miliar.
Baca lebih lajut »
Penampakan Pohon Natal Termahal di Dunia Seharga Rp87 MiliarSeorang penjual emas asal Jerman membuat salah satu pohon Natal termahal yang pernah ada.
Baca lebih lajut »
Sambut Natal dan Tahun Baru, Antam Hadirkan Emas Batangan Gift Series, Hadiah Natal Bernilai InvestasiSebentar lagi Natal dan Tahun Baru 2025!
Baca lebih lajut »
5 Ide Dekorasi Natal yang Meriah Tanpa Pohon NatalAda banyak alternatif dekorasi yang tetap bisa menghadirkan suasana Natal tanpa harus menggunakan pohon Natal seperti pada umumnya.
Baca lebih lajut »