Pengusaha Rusia menawarkan imbalan US$ 1 juta (Rp 14,3 miliar) bagi penegak hukum yang berhasil menangkap Presiden Vladimir Putin sebagai penjahat perang.
"Putin bukanlah Presiden Rusia karena dia berkuasa sebagai hasil dari operasi khusus meledakkan gedung-gedung apartemen di Rusia, kemudian melanggar Konstitusi dengan menghapuskan pemilu yang bebas dan membunuh rival-rivalnya," sebut Konanykhin dalam pernyataannya.
Dia juga menyertakan foto Putin yang ditampilkan sebagai buronan dengan tulisan berbunyi:"Dicari: Hidup atau Mati, Vladimir Putin atas pembunuhan massal." "Sebagai seorang etnis Rusia dan warga negara Rusia, saya melihatnya sebagai kewajiban moral saya untuk memfasilitasi denazifikasi Rusia Saya akan melanjutkan bantuan saya untuk Ukraina dalam upaya-upaya heroik untuk menahan serangan gencar Orda Putin," sebutnya.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Ini Pengusaha Rusia yang Bikin Sayembara Rp 14 M untuk Tangkap PutinPengusaha Rusia, Alex Konanykhin,menjadi sorotan dunia karena disebut menawarkan hadiah senilai Rp 14 miliar untuk penangkapan Vladimir Putin. Ini sosoknya.
Baca lebih lajut »
Kepala Putin Dihargai Rp 14 Miliar oleh Pengusaha Rusia: Tangkap Hidup atau MatiKepala Putin Dihargai Rp 14 Miliar oleh Pengusaha Rusia: Tangkap Hidup atau Mati TempoDunia
Baca lebih lajut »
Kepala Putin Dihargai Rp 14 Miliar oleh Pengusaha Rusia: Tangkap Hidup atau MatiGELORA.CO - Seorang pengusaha Rusia menawarkan imbalan dalam jumlah fantastis kepada setiap petugas yang berhasil menangkap Presiden Rusia ...
Baca lebih lajut »
Sayembara Kepala Putin Dibuat Pengusaha Rusia, Seharga Rp14 MPengusaha Rusia menaruh hadiah 1 juta dollar bagi siapa saja yang dapat membunuh Presiden Vladimir Putin
Baca lebih lajut »
Miliarder Rusia Hilang Duit Rp 1,1 Kuadriliun Gara-gara Perang di UkrainaGejolak ekonomi Rusia telah menghapus sekitar sepertiga dari kekayaan 20 miliarder terkaya negara itu dalam beberapa pekan terakhir.
Baca lebih lajut »