JPNN.com : Wamentan Harvick Hasnul Qolbi menganggap potensi terbesar kaum sarungan atau santri bagi pembangunan bangsa ini adalah pertanian.
jpnn.com - Kita sedang dihebohkan dengan keputusan Nahdlatul Ulama menerima konsesi tambang dari pemerintah. Sebagian kalangan mengkritik habis langkah NU, sebagian lain mendukung.Kedua pihak pasti punya pertimbangan kuat menyikapi keputusan NU yang saya yakini, meskipun beda sikap tapi berangkat dari perasaan yang sama: menyayangi NU.
Saya hendak membahas potensi terbesar kaum sarungan atau santri bagi pembangunan bangsa ini, yang ironisnya kerap dipandang sebelah mata yaitu: pertanian.
Santri Pertanian NU Opini Wamentan Harvick Hasnul Qolbi
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Kegiatan Keagamaan yang Optimal dan Cakap di Ruang DigitalJPNN.com : Kemenkominfo menyelenggarakan chip-in mengenai penguatan keterampilan di ruang digital masyarakat Indonesia.
Baca lebih lajut »
US Secretary of Commerce Dukung Penguatan Perekonomian IndonesiaJPNN.com : US Secretary of Commerce Gina Raimondo mendukung penguatan kinerja perekonomian Indonesia.
Baca lebih lajut »
Mendagri Tito Minta Pemda Mengalokasikan Anggaran Penguatan PerbatasanJPNN.com : Mendagri Tito meminta pemerintah daerah mengalokasikan anggaran untuk penguatan perbatasan.
Baca lebih lajut »
Surveyor Indonesia Kembangkan Program Wanasuka BerdayaJPNN.com : Surveyor Indonesia bersama Sekolah Tani Indonesia berfokus dalam peningkatan kualitas proses dan produk kopi.
Baca lebih lajut »
Prioritaskan Kemajuan Petani, Sudaryono Modali KWT Magelang Belanja Benih dan BibitJPNN.com : Ketua Dewan Pembina Tani Merdeka Sudaryono menyerahkan bantuan kepada petani yang tergabung dalam Kelompok Wanita Tani (KWT) asal Magelang, Jawa T
Baca lebih lajut »
JPNN.com FotoJPNN.com Foto Berita nasional terbaru dan terpopuler meliputi berita politik, hukum, sosial, humaniora, istana, kesehatan, lingkungan dan tokoh hari ini.
Baca lebih lajut »