Penggerak (Tidak) Elitis

Indonesia Berita Berita

Penggerak (Tidak) Elitis
Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama
  • 📰 hariankompas
  • ⏱ Reading Time:
  • 63 sec. here
  • 3 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 28%
  • Publisher: 70%

Kebijakan sekolah dan guru penggerak perlu didukung. Namun, pemerintah juga perlu memberikan pelatihan secara masif dan masal kepada guru-guru di luar guru penggerak agar kemampuan mereka juga meningkat. Opini AdadiKompas Kompas58

) perlu didukung. Mengapa? Karena bukan perkara mudah meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan secara nasional.

Guru penggerak merupakan pendidik berkarakter yang mempunyai kemampuan mengembangkan diri dan rekan guru melalui refleksi, berbagi, dan berkolaborasi; kematangan moral, dan kepribadian baik; daya kepemimpinan kuat guna mencapai visi yang berpihak pada murid, dan relevan dengan kebutuhan komunitas di sekolah sekitar.

Sekolah dan guru penggerak dalam berbagai analisis lapangan tidak serta merta menghasilkan fragmentasi, elitisme, dan ketidakadilan. Para guru penggerak yang sudah melalui prose pembinaan dan pelatihan jika sudah lulus akan mendapat semacam sertifikat. Sertifikat kelulusan ini bukan semata-mata kertas, tanpa roh simbolik yang menyertai. Secara semantik, tanda kelulusan sebagai pemacu sang guru untuk menjadi penggerak sesungguhnya.

Padahal anggaran sebesar Rp 2,86 triliun jika di breakdown terbagi dalam mata anggaran Sertifikasi Guru dan Tenaga Kependidikan Rp 652 miliar; peningkatan kompetensi dan kualifikasi GTK Rp 690,4 miliar; pembinaan peserta didik Rp 420 miliar; serta penjaminan mutu advokasi daerah, dan sekolah Rp 921,55 miliar.Dengan demikian khusus untuk program guru penggerak, jika diperuntukkan bagi 18.800 orang, maka per guru penggerak membutuhkan anggaran sekitar Rp 35 juta.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

hariankompas /  🏆 8. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Kenaikan Tunjangan Kinerja PNS Tidak Merata, Pengamat: Kebijakan DiskriminatifTunjangan kinerja pegawai negeri sipil atau Tukin PNS hanya naik di tiga kementerian atau lembaga. Dianggap diskriminatif.
Baca lebih lajut »

Dejan Kulusevski Permanen Gabung Tottenham, Spurs Bayar Juventus Selama Enam Tahun! | Goal.com IndonesiaDejan Kulusevski Permanen Gabung Tottenham, Spurs Bayar Juventus Selama Enam Tahun! | Goal.com IndonesiaTottenham akan membayar Juventus €30 juta untuk pembelian permanen Kulusevski, namun tidak secara tunai...
Baca lebih lajut »

Bukan Cuma Obral Janji, PAN Konsisten Membantu RakyatBukan Cuma Obral Janji, PAN Konsisten Membantu RakyatPAN tidak hanya mengobral janji manis, namun dibuktikan dengan berbagai penyaluran bantuan kepada masyarakat membutuhkan.
Baca lebih lajut »

Jangan Ketinggalan, Simak Kabar Penggerak Pasar Pekan DepanJangan Ketinggalan, Simak Kabar Penggerak Pasar Pekan DepanInvestor saat ini tengah memperhatikan dampak kebijakan The Fed yang menahan suku bunga namun tetap memberikan sinyal kenaikan ke depan.
Baca lebih lajut »

Pemkot Sukabumi Dorong Duta Remaja Penggerak Shalat Berjamaah di Masjid |Republika OnlinePemkot Sukabumi Dorong Duta Remaja Penggerak Shalat Berjamaah di Masjid |Republika OnlineWali Kota Sukabumi berharap shalat berjamaah di masjid digelorakan sejak dini.
Baca lebih lajut »

Penggerak Milenial Indonesia Siap Kawal Erick Thohir Lakukan Terobosan di Liga 1Penggerak Milenial Indonesia Siap Kawal Erick Thohir Lakukan Terobosan di Liga 1berbagai terobosan yang tengah disiapkan Erick itu tidak lain bertujuan untuk menjadikan Liga 1 sebagai kompetisi sepak bola paling kompetitif di kawasan Asia Tenggara.
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-02-22 12:06:12