Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad menginterupsi anggota DPR dari Fraksi PKS Iskan Qolba Lubis saat memberikan catatan terkait pengesahan RKUHP.
Bagikan A- A+ Bisnis.com, JAKARTA – Pengesahan Rancangan Undang-undang tentang Kitab Undang-undang Hukum Pidana atau yang lebih dikenal dengan RKUHP diwarnai dengan adu mulut anggota DPR.
Salah satunya terkait pasal 218 dan 219 tentang pidana penghinaan presiden dan wakil presiden. Menurutnya, pasal tersebut sangat antidemokrasi.Bahkan, Iskan mengatakan akan menggugat pasal tersebut ke Mahkamah Konstitusi . Di tengah-tengah penyampaian pendapat, Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad menginterupsi. Menurutnya, catatan Fraksi PKS sudah diterima pimpinan DPR. Dasco menekankan, Fraksi PKS sudah sepakat pengesahan RKUHP.Namun, Iskan tak terima penyampaian pendapatnya dipotong di tengah-tengah. Dia menekankan punya hak berbicara selama 3 menit. Bahkan, Iskan sempat menyebut Dasco sebagai seorang diktator.Meski begitu, Dasco membela diri.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Tok! DPR Sahkan RKUHP Menjadi UUPengesahan RKUHP menjadi UU ini diwarnai aksi walkout dari Fraksi PKS.
Baca lebih lajut »
Pengesahan RKUHP Diwarnai Adu Mulut, Anggota PKS Sebut Pimpinan DPR Diktator'Saya wakil rakyat, tiga menit hak saya. Hak saya bicara, jangan kamu jadi diktator di sini,' ucap Iskan.
Baca lebih lajut »
DPR Sahkan RUU KUHP Saat Fraksi PKS InterupsiDPR mengesahkan RUU KUHP saat Fraksi PKS sedang interupsi di rapat paripurna DPR, Selasa (6/12/2022).
Baca lebih lajut »
Tok! DPR Sahkan RKUHP Jadi Undang-undangSeluruh fraksi di DPR menyepakati RKUHP dibawa dalam rapat paripurna. Namun, Fraksi PKS menyepakatinya dengan catatan.
Baca lebih lajut »
Hari Ini RKUHP Bakal Disahkan, Komnas HAM: RKUHP Harus sesuai Koridor Hak Asasi ManusiaKomnas HAM mengingatkan pemerintah dan DPR RI agar penyusunan Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP) sesuai dengan koridor hak asasi manusia.
Baca lebih lajut »