Pengendalian Pandemi Vs Kebebasan Sipil

Indonesia Berita Berita

Pengendalian Pandemi Vs Kebebasan Sipil
Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama
  • 📰 mediaindonesia
  • ⏱ Reading Time:
  • 82 sec. here
  • 3 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 36%
  • Publisher: 92%

Pemerintah bisa memadukan kebijakan antara pembatasan ketat untuk mencegah penularan dan kebijakan relaksasi untuk menjaga agar aktivitas ekonomi dan sosial tidak lumpuh layu.

PERANG melawan pandemi covid-1 9 makin berkobar. Presiden Joko Widodo optimistis akhir tahun pandemi ini tuntas. Setelah itu, Jokowi memprediksi wisata akan booming. Tentu saja, optimisme memang harus terus dijaga. Agar optimisme itu jadi kenyataan, selain terus berdoa, butuh ikhtiar yang lebih tangkas dan terukur tingkat keberhasilannya.

Pada daerah yang sudah menerapkan PSBB, warga yang melanggar aturan ini terancam dikenai sanksi. Makin ketat pengekangan, makin besar peluang untuk keberhasilan memutus penularan. *Pengereman hasrat berkumpul dan mobilitas ini memang berat bagi manusia sebagai makhluk sosial , tetapi kita mesti melihat sisi peluangnya. Keharusan work from home, bekerja dari rumah , mempercepat optimalisasi pemanfaatan teknologi digital sebagai bagian dari kehidupan milenial yang bermartabat.

Kita sudah melihat betapa banyaknya kematian petugas medis. Tingkat kematiannya bisa 11% dari keseluruhan yang wafat resmi. Padahal, ini belum puncak; kita sudah terlalu banyak kehilangan ‘jenderal’ lapangan pemimpin perlawanan terhadap covid-19.Oleh karena itu, pembatasan sosial perlu diimbangi dengan percepatan uji tes massal. Presiden Jokowi berada di jalur yang benar ketika memerintahkan 10 ribu tes polymerase chain reaction atau swab test per hari.

Memperpendek antrean selama ini. Asal reagen yang diperlukan untuk uji tes dalam skala besar-besaran tersedia segera. Bila diumumkan, demi melindungi tetanggatetangganya, dibuat skema yang tidak menstigma si positif karena mengidap covid-19 itu bukanlah aib, melainkan musibah yang tak seorang pun menginginkannya. Sudah muncul banyak semangat gotong royong untuk membantu si positif dan keluarganya yang mengisolasi diri, tetapi tetap perlu bantuan resmi dari pemerintah agar menjamin kebutuhan dasarnya, sesuai UU Kekarantinaan Kesehatan.

Karena pada kerumunan, ketika orang-orang di dalamnya berdekatan dalam waktu cukup lama, risiko terjadinya penularan sangat besar.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

mediaindonesia /  🏆 2. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Pelatih Khabib: Pertarungan Lawan Ferguson Pasti TerjadiPelatih Khabib: Pertarungan Lawan Ferguson Pasti TerjadiDuel Khabib Nurmagomedov vs Tony Ferguson di UFC 249 batal terlaksana akibat pandemi virus corona atau covid-19.
Baca lebih lajut »

Disebut Sepi Job, Dewi Perssik: Saya Memilih yang TerbaikDisebut Sepi Job, Dewi Perssik: Saya Memilih yang TerbaikSelama pandemi corona, Dewi Perssik mengaku lebih selektif memilah-milah tawaran pekerjaan yang datang kepadanya.
Baca lebih lajut »

Sarri Prediksi Serie A Kembali Bergulir pada Musim Panas |Republika OnlineSarri Prediksi Serie A Kembali Bergulir pada Musim Panas |Republika OnlineLantaran pandemi Covid-19, semua kompetisi sepak bola di Italia terpaksa dihentikan.
Baca lebih lajut »

Pemerintah Diminta Siapkan Strategi Pascapandemi Covid-19 |Republika OnlinePemerintah Diminta Siapkan Strategi Pascapandemi Covid-19 |Republika OnlinePandemi Covid-19 ini telah membuat perekonomian global mengalami penurunan.
Baca lebih lajut »

Pergerakan Pastor Terpantau Drone, Ditahan Beberapa HariPergerakan Pastor Terpantau Drone, Ditahan Beberapa HariSeorang pastor di Rwanda ditahan di tengah pandemi virus corona COVID-19, setelah gerakannya terpantau drone. Pastor
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-03-10 08:06:58