Pengamat: Tidak Pantas Jadi Wakil Rakyat... |Republika Online

Indonesia Berita Berita

Pengamat: Tidak Pantas Jadi Wakil Rakyat... |Republika Online
Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama
  • 📰 republikaonline
  • ⏱ Reading Time:
  • 31 sec. here
  • 2 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 16%
  • Publisher: 63%

Jangan karena memiliki jabatan sebagai anggota DPRD bisa melakukan sikap semena-mena.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Pengamat Hukum Pidana dari Universitas Trisakti Abdul Fickar Hadjar menanggapi, terkait salah satu anggota DPRD dari Fraksi PSI Jakarta, Viani Limardi yang terlibat adu mulut dengan petugas karena mobilnya tidak diizinkan melintas akibat kebijakan ganjil genap. Menurutnya, anggota DPR tersebut tidak pantas menjadi wakil rakyat karena sikapnya yang norak dan kampungan.

Menurutnya, anggota DPRD juga seperti rakyat yang harus patuh kepada aturan hukum yang berlaku. Kalau tidak mau patuh terhadap hukum Indonesia, silakan pindah saja dari Indonesia."Jangan karena memiliki jabatan sebagai anggota DPRD bisa melakukan sikap yang semena mena," tegasnya. Sebelumnya diketahui, Anggota Fraksi PSI DPRD DKI, Viani Limardi dihentikan petugas karena berusaha melanggar aturan ganjil-genap saat melintas di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Kamis pagi. Mobil yang dikendarai oleh Viani memiliki pelat nomor ganjil. Sehingga petugas menghentikannya, dan meminta putar balik.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

republikaonline /  🏆 16. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Indikator Kematian Dihapus, Sukamta: Jangan-jangan Masih Ada Pejabat yang Tidak Percaya Covid-19Indikator Kematian Dihapus, Sukamta: Jangan-jangan Masih Ada Pejabat yang Tidak Percaya Covid-19Wakil Ketua Fraksi PKS di DPR RI Sukamta merasa heran pemerintah menghapus indikator kematian di dalam penanganan Covid-19 di tanah air. Dia menduga jangan-jangan masih ada pejabat pemerintah yang juga tidak percaya Covid-19, PKS
Baca lebih lajut »

Buwas Soal Beras Bansos: Jangan Bilang Ada Kutu, Telurnya Saja Tidak MungkinBuwas Soal Beras Bansos: Jangan Bilang Ada Kutu, Telurnya Saja Tidak MungkinDirektur Utama Perusahaan Umum Bulog Budi Waseso atau Buwas memastikan beras untuk bantuan sosial (bansos) memiliki kualitas baik.
Baca lebih lajut »

Alamat Pemenang Lelang Baju 'Louis Vuitton' Diduga Fiktif, DPRD Juga HeranAlamat Pemenang Lelang Baju 'Louis Vuitton' Diduga Fiktif, DPRD Juga HeranKetua DPRD Kota Tangerang, Gatot Wibowo heran terkait alamat CV pemenang lelang baju dinas bermerek mewah Louis Vuitton hingga Thomas Crown ternyata fiktif.
Baca lebih lajut »

Kata Louis Vuitton Indonesia Soal Pengadaan Pakaian Dinas DPRD Kota TangerangKata Louis Vuitton Indonesia Soal Pengadaan Pakaian Dinas DPRD Kota TangerangLouis Vuitton Indonesia menyatakan tidak pernah melakukan kerja sama dengan pemerintah terkait pengadaan bahan pakaian dinas anggota DPRD Kota Tangerang. TempoBisnis
Baca lebih lajut »

Anggota DPRD DKI pertanyakan Formula E masih jadi prioritas gubernurAnggota DPRD DKI pertanyakan Formula E masih jadi prioritas gubernurAnggota DPRD DKI Jakarta Hardiyanto Kenneth mempertanyakan balap mobil Formula E masih menjadi prioritas Gubernur Anies Baswedan sesuai instruksinya ...
Baca lebih lajut »

Sindir DPRD Kota Tangerang, Bintang Emon: Modal Baju Partai Pengin Dapat Louis VuittonSindir DPRD Kota Tangerang, Bintang Emon: Modal Baju Partai Pengin Dapat Louis Vuitton'Baju partai yang bahannya kayak saringan tahu. Ya kocak benar modal baju partai pengin dapat baju Louis Vuitton sekarang,' ucap Bintang Emon. / Hype
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-02-27 22:39:29