Pemerintah menyiapkan empat skema besar agar para petani tetap berproduksi dan menjaga ketersediaan bahan pokok. Kementan
jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo meminta jajarannya untuk menjalankan program jaring sosial kepada 2,7 juta petani dan 1 juta nelayan di seluruh Indonesia. Program tersebut di antaranya menyalurkan bansos untuk meringankan beban hidup mereka selama pandemi COVID-19.
Baca Juga: Mengenai hal ini, Pengamat Pertanian dan Dekan Fakultas Pertanian UIR, Riau, Ujang Paman Ismail menilai langkah pemerintah dalam mengelola sektor pertanian di tengah pandemi ini sudah sangat tepat, terutama dalam menjawab pandangan sejumlah pihak terkait adanya diskriminasi bantuan. "Langkah dan terobosam Presiden dalam menerapkan empat skema besar ini sudah sangat tepat dalam menjawab anggapan sinis sejumlah pihak terkait diskriminasi petani.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Bupati Anas dan NU Bahas New Normal Tahlilan Sampai PengajianPemerintah Kabupaten Banyuwangi terus mematangkan sejumlah skema normal baru (new normal) di berbagai sektor.
Baca lebih lajut »
Hadapi New Normal, Wali Kota Cilegon Tambah Jam Buka Mal'Tadi saya minta ke Bu Abadiah (Kadis Disperindag) ditambah lah jam bukanya 2 jam, kan waktu itu aturan kita jam 8-2 terus jam 2-8 nah ini ditambah lah 2 jam sampe jam 10,' kata Wali Kota Cilegon, Edi Ariadi. NewNormal Cilegon
Baca lebih lajut »
Strategi Bank Beroperasi dengan Skema New NormalPemerintah mulai menjalankan skema new normal untuk sebagai langkah lanjutan usai pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dilakukan.
Baca lebih lajut »
Ramses Yakin New Normal Bisa Mencegah Gelombang Pengangguran MeluasPengamat politik Maksimus Ramses Lalongkoe menyambut positif rencana pemerintah menerapkan new normal, pasca pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). NewNormal
Baca lebih lajut »
F-PKB Minta Pemerintah Susun Skema |em|New Normal |/em|Pesantren |Republika OnlineFPKB menilai pesantren termasuk institusi pendidikan terdampak Covid-19.
Baca lebih lajut »