Sertifikasi dapat menjadi standar pelayanan untuk timbulkan rasa tenang konsumen.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktivis Pariwisata Indonesia sekaligus Founder Temannya Wisatawan, Taufan Rahmadi, menilai, cleanliness, healt, safety, and environmental sutainability untuk pariwisata dan ekonomi kreatif perlu diwajibkan. Pasalnya, sertifikasi dapat menjadi standar pelayanan bagi para konsumen. Baca Juga "Banyak negara yang jauh lebih tegas dan tertib di masa new normal. Kita tidak bisa main-main dengan standar pelayanan," kata Taufan kepada Republika.co.id, baru-baru ini.
"Sertifikasi menjadi standardisasi, acuan dari apa yang harus dilakukan. Kualitas produk, layanan, itu harus dapatkan penilaian dan pengakuan agar para wisatawan menjadi tenang," ujarnya. Sebelumnya, Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Dampak Covid-19 Kemenparekraf, Ari Juliano Gema mengatakan, jika seluruh mekanisme sudah tersusun lengkap, proses sertifikasi sudah dapat digelar pada bulan depan.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Pemerintah Segera Sertifikasi CHSE Sektor Pariwisata |Republika OnlineSertifikasi dibuat untuk memastikan penerapan protokol kesehatan di sektor wisata.
Baca lebih lajut »
Menag: Sertifikasi Halal Lari Kencang Usai RUU Disahkan |Republika OnlineTernyata ada peningkatan minat UMK yang mendaftar sertifikasi halal.
Baca lebih lajut »
Thailand akan Kembali Buka Pariwisata untuk Turis Asing |Republika OnlineThailand berencana buka pariwisata untuk turis asing mulai Oktober
Baca lebih lajut »
Pemerintah Aceh Berupaya Bangkitkan Sektor Pariwisata |Republika OnlinePariwisata Aceh harus bangkit di era adaptasi kebiasaan baru.
Baca lebih lajut »
Pariwisata Wakatobi Optimistis Raih Nominasi API |Republika OnlinePariwisata Wakatobi masuk nominasi API dalam kategori branding terpopuler 2020
Baca lebih lajut »