Ruang Terbuka Hijau harus dibangun lebih dari 50 persen.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Tata Kota, Yayat Supriatna menilai, pemindahan ibu kota tidak boleh berfokus kepada konsep dan design semata. Menurut dia, hal tersebut akan mengecoh fokus pembangunan ibu kota baru. Sebab sambung dia, hal utama yang harus diperhatikan dalam pembangunan tersebut adalah mengukur kemampuan dan keinginan yang ideal untuk kota yang nyaman.
Dia menekankan, hutan alami harus tetap dipertahankan termasuk menambah lebih banyak pepohonan di sekitar trotoar nya kelak. Menurut dia, dengan menjaga kealamiannya, para pedestrian dan masyarakat sekitar bisa lebih nyaman meninggali ibu kota baru tersebut.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
ESDM: Pengusaha Harus Reklamasi Tambang di Ibu Kota BaruNantinya tidak ada aktivitas pertambangan yang ada di kawasan ibu kota baru.
Baca lebih lajut »
Harga Mobil Toyota di Ibu Kota Baru Lebih Mahal Hingga Rp 50 jutaPajak dan pengiriman unit (biaya pengapalan) menjadi salah satu contoh harga mobil Toyota di Ibu Kota baru lebih mahal dibanding di Jakarta.
Baca lebih lajut »
Sambut Ibu Kota Baru, PLN Kaltim Siapkan 4.324 MW Hingga 2028Kelistrikan di ibu kota baru yang berlokasi di Kecamatan Semboja, Kutai Kartanegara dan Kecamatan Sepaku Semoi, Penajam...
Baca lebih lajut »
Ibu Kota Baru Jawa Barat Dipilih dari Tiga KandidatIbu kota baru Jawa Barat diklaim untuk meningkatkan kinerja pelayanan pemerintah.
Baca lebih lajut »
Ibu Kota Baru, Jonan: Prioritaskan Energi TerbarukanSejak Presiden menetapkan lokasi ibu kota baru, Kementerian ESDM bersama PLN melakukan melakukan pemetaan kebutuhan energi listrik yang diperlukan.
Baca lebih lajut »
Dua Dekade Beroperasi, PLTGU Tanjung Batu Siap Pasok Listrik Ibu Kota BaruKendati sudah berumur cukup tua, PLTGU Tanjung Batu yang dioperasikan pada 1996 itu masih menjadi tumpuan kelistrikan di...
Baca lebih lajut »