Pengamat hukum Fajar Trio memberikan tip untuk masyarakat mencegah penyebaran berita bohong alias hoaks di media sosial (medsos).
Kementerian Komunikasi dan Informatika mewanti-wanti masyarakat adanya ancaman pidana terhadap pelaku pembuat dan penyebar konten hoaks pemilu hingga memicu kericuhan. Pertama, kata Fajar, jangan langsung menyebarkan informasi yang diterima.Dan ketiga, pelajari dulu apakah pesan atau informasi tersebut akan bermanfaat jika disebarkan.
"Jika informasinya benar namun tidak bermanfaat atau bahkan berpotensi menimbulkan perpecahan, maka jangan disebarkan," kata Fajar dalam keterangannya, Minggu . Hal itu disampaikan Fajar, merespons sebuah postingan yang berisi konten gas LPG 3 kilogram seharga Rp70.000 di Desa Sedayu, Kecamatan Gemuh, Jawa Tengah.
Postingan yang diduga hoaks itu membuat resah masyarakat dan membuat kegaduhan pada saat perayaan Idulfitri 2024."Bahkan postingan yang bisa dikatakan mengandung unsur hoaks dan ujaran kebencian itu, sebagai upaya akun tersebut untuk mendiskreditkan program maupun kebijakan pemerintah daerah terkait pendistribusian LPG. Maka aparat penegak hukum harus ambil tindakan tegas dan masyarakat bisa melaporkan postingan tersebut kepada pihak yang berwajib," ujarnya.
Fajar menambahkan, pencegahan penyebaran hoaks yang berkaitan dengan Pilkada 2024 membutuhkan partisipasi masyarakat."Maka dibutuhkan kontribusi dari semua pihak untuk mencegah penyebaran hoaks jelang hingga pasca Pilkada 2024. Karena banyak kelompok kepentingan pasti menyebarkan hoaks dengan konten-konten yang isinya bersentuhan langsung dengan masyarakat seperti kelangkaan bbm, LPG hingga kenaikan sembako yang tidak wajar," pungkasnya.
Berita Hoaks Pilkada Serentak Berita Bohong Media Sosial Pilkada Mata Lokal Memilih
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Pengamat: Masyarakat Indonesia Seharusnya Memberi Kesempatan kepada Arsul SaniJPNN.com : Masyarakat Indonesia seharusnya memberi kesempatan kepada Arsul Sani terlepas dari latar belakangnya dahulu pernah jadi kader PPP.
Baca lebih lajut »
Pengamat Nilai Masifnya Betonisasi Jalan di Sidoarjo Sangat Menguntungkan Berbagai Lapisan MasyarakatPembangunan infrastruktur yang merata di berbagai sektor yang dilakukan Pemkab Sidoarjo dalam 3 tahun terakhir menjadi perhatian publik.
Baca lebih lajut »
Pengamat: Masyarakat tak boleh terpecah karena konflik elit politikPengamat Komunikasi Politik Universitas Padjajaran, Kunto Adi Wibowo mengatakan masyarakat tidak boleh terpecah karena elit politik yang sedang berkonflik ...
Baca lebih lajut »
Pengamat Sebut Masyarakat Tak Boleh Terpecah karena Elite Politik yang Tengah BerkonflikBerita Pengamat Sebut Masyarakat Tak Boleh Terpecah karena Elite Politik yang Tengah Berkonflik terbaru hari ini 2024-03-30 10:50:50 dari sumber yang terpercaya
Baca lebih lajut »
Pengamat Ajak Masyarakat Jakarta Melestarikan 'Lebaran Hijau'Pengamat tata kota dari Universitas Trisakti Nirwono Joga mengajak masyarakat Jakarta untuk melestarikan 'Lebaran Hijau', yakni mengurangi sampah demi lebih memperhatikan kelestarian lingkungan.
Baca lebih lajut »