Pengadilan Uni Eropa Menetapkan Kebebasan bagi Identitas Gender dalam Pembelian Tiket Kereta

Peristiwa Dunia Berita

Pengadilan Uni Eropa Menetapkan Kebebasan bagi Identitas Gender dalam Pembelian Tiket Kereta
HAK LGBTPRIVASIPENGADUAN
  • 📰 liputan6dotcom
  • ⏱ Reading Time:
  • 215 sec. here
  • 10 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 106%
  • Publisher: 83%

Pengadilan tertinggi Uni Eropa memutuskan bahwa konsumen tidak perlu mengungkapkan identitas gender saat membeli tiket kereta api secara daring. Pengadilan menyatakan praktik SNCF yang meminta gelar seperti Tuan atau Nyonya bertentangan dengan GDPR. Keputusan ini dianggap sebagai kemenangan bagi hak privasi dan komunitas LGBT+ di seluruh Eropa.

Pengadilan tertinggi Uni Eropa yang berbasis di Luksemburg telah membuat keputusan bersejarah yang menguntungkan hak privasi dan komunitas LGBT+ di seluruh Eropa. Keputusan tersebut menyatakan bahwa konsumen tidak lagi perlu mengungkapkan identitas gender mereka saat membeli tiket kereta api secara daring. Mengutip dari laman Euronews, Jumat, 10 Januari 2025, hal ini menyusul keluhan dari asosiasi hak LGBT+ Prancis, Mousse, terhadap perusahaan kereta api nasional Prancis, SNCF.

Keluhan ini diajukan oleh Mousse kepada otoritas perlindungan data Prancis, CNIL, dengan tuduhan bahwa proses pembelian daring SNCF Connect melanggar aturan privasi Uni Eropa. Menurut Mousse, permintaan SNCF agar pengguna memberikan gelar seperti Tuan atau Nyonya, yang mencerminkan identitas gender, bertentangan dengan Peraturan Perlindungan Data Umum (GDPR). 'GDPR mengharuskan perusahaan untuk meminimalkan pengumpulan data pribadi pelanggan, hanya mengumpulkan data yang benar-benar diperlukan,' ungkapnya. SNCF berargumen bahwa mengetahui jenis kelamin pelanggan memungkinkan mereka mempersonalisasi komunikasi dan menyesuaikan layanan, termasuk menyediakan akses ke gerbong khusus wanita di kereta malam. Namun, Mousse menilai bahwa personalisasi berdasarkan identitas gender tidak memenuhi standar GDPR untuk pengumpulan data yang minimal.Pada tahun 2021, CNIL menolak pengaduan Mousse, menyatakan bahwa praktik tersebut tidak melanggar GDPR. Namun, Mousse tidak menyerah dan mengajukan banding atas keputusan tersebut ke French Conseil d’État, yang kemudian meminta klarifikasi dari Pengadilan Uni Eropa. Terkait dengan Komunikasi LayananPengadilan Uni Eropa kini telah memutuskan bahwa personalisasi komunikasi komersial berdasarkan identitas gender yang diasumsikan tidak mutlak diperlukan untuk menjalankan kontrak transportasi kereta api. Advokat Jenderal Maciej Szpunar sebelumnya menyatakan bahwa perusahaan kereta api dapat memilih untuk berkomunikasi menggunakan ekspresi umum dan inklusif, yang tidak terkait dengan identitas gender pelanggan.Asosiasi Mousse menyambut baik keputusan ini dan menyatakan bahwa warga negara Eropa sekarang dapat mengajukannya ke pengadilan nasional, dan semua badan publik dan swasta terikat untuk mematuhinya. Mereka menambahkan bahwa putusan ini tidak hanya berdampak langsung tetapi juga membuka jalan bagi dampak tidak langsung yang menandai kemajuan besar bagi hak-hak LGBT+ di seluruh Uni Eropa. Keputusan ini diharapkan dapat mempengaruhi praktik pengumpulan data oleh perusahaan di seluruh Eropa, mendorong pendekatan yang lebih inklusif dan menghormati privasi individu. Dengan demikian, langkah ini dianggap sebagai kemenangan penting bagi komunitas LGBT+ dan pendukung hak privasi di seluruh benua.Uni Eropa telah dideklarasikan dan sah menjadi area kebebasan bagi komunitas LGBT. Parlemen Eropa telah mengeluarkan resolusi pada Kamis 11 Maret 2021 yang menyatakan Uni Eropa sebagai 'zona kebebasan LGBTIQ.' Langkah itu bertujuan untuk memastikan perlindungan bagi komunitas lesbian, gay, biseksual, transgender, interseks, dan queer di seluruh blok, sekaligus juga untuk menentang negara-negara anggota dengan kebijakan anti-LGBT+. 'Hak LGBTIQ adalah hak asasi manusia,' demikian bunyi resolusi itu. Resolusi itu disahkan dengan dukungan dari 492 anggota parlemen, sementara 141 suara menentang, dan 46 abstain. Tindakan lintas partai menargetkan 'meningkatnya ujaran kebencian oleh otoritas publik dan pejabat terpilih,' menurut resolusi tersebut. Resolusi tersebut juga secara khusus menyebut Presiden Polandia Andrzej Duda, yang memenangkan pemilu saat itu setelah sering berbicara menentang hak-hak LGBT, dan menggambarkan anggota komunitas itu sebagai ancaman bagi keluarga.Hungaria juga disorot dalam resolusi tersebut karena adanya hak-hak fundamental yang 'sangat dihalangi' akibat larangan de facto atas pengakuan legal gender bagi transgender dan interseks. Resolusi tersebut tak hanya berfokus pada Polandia dan Hungaria, tetapi juga mengkritik undang-undang dan praktik diskriminatif yang dituduhkan di seluruh Uni Eropa. 'Sementara orang LGBTIQ di Polandia menghadapi diskriminasi sistematis, ini juga merupakan masalah di seluruh UE, dengan sedikit atau tidak ada kemajuan yang dibuat dalam mengurangi diskriminasi dan pelecehan yang terus-menerus terjadi,' masih dari resolusi tersebut.Pemerintah Polandia menentang tindakan tersebut, dengan alasan bahwa sebagai negara berdaulat serta masyarakat yang lebih konservatif, mereka memiliki hak untuk mempertahankan apa yang dipandangnya sebagai nilai-nilai tradisional keluarga. Anggota Parlemen Jerman Terry Reintke, salah satu yang mendukung resolusi tersebut, memuji 'mayoritas besar' yang mendukung langkah ini. 'Kita akan memperjuangkan keselamatan kita', katanya

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

liputan6dotcom /  🏆 4. in İD

HAK LGBT PRIVASI PENGADUAN GDPR KEPUTUSAN

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Uni Eropa Kecam Putusan Pengadilan Militer Pakistan terhadap 25 Warga SipilUni Eropa Kecam Putusan Pengadilan Militer Pakistan terhadap 25 Warga SipilUni Eropa pada Minggu (22/12) mengecam vonis pengadilan militer terhadap 25 pendukung mantan perdana menteri Pakistan yang dipenjara, Imran Khan, dan menegaskan keputusan itu bertentangan dengan kewajiban Pakistan pada dunia internasional untuk memastikan pengadilan yang adil dan terbuka bagi...
Baca lebih lajut »

Ukraina Hentikan Aliran Gas Rusia ke Eropa, Dampak Besar bagi Uni EropaUkraina Hentikan Aliran Gas Rusia ke Eropa, Dampak Besar bagi Uni EropaUkraina menghentikan aliran gas Rusia ke Eropa setelah kesepakatan transit yang penting berakhir pada Rabu
Baca lebih lajut »

Eropa Warning Pesawat Jangan Terbang di Wilayah RusiaEropa Warning Pesawat Jangan Terbang di Wilayah RusiaBadan Keselamatan Penerbangan Uni Eropa (EASA) mengeluarkan peringatan baru terhadap maskapai penerbangan non-Eropa.
Baca lebih lajut »

Jadi Port Kabel Wajib di Uni Eropa, Ini Kelebihan USB-CJadi Port Kabel Wajib di Uni Eropa, Ini Kelebihan USB-CBelum lama ini Uni Eropa membuat peraturan yang melarang perangkat elektronik portable untuk menggunakan charging port diluar dari USB-C
Baca lebih lajut »

Gara-Gara Peraturan Baru Iphone 14 hingga Iphone SE Bakal Dihapus dari Pasar Uni EropaGara-Gara Peraturan Baru Iphone 14 hingga Iphone SE Bakal Dihapus dari Pasar Uni EropaAPPLE akan segera berhenti menjual Iphone 14 Iphone 14 Pro dan Iphone SE di Uni Eropa Perangkat tersebut akan dihapus dari toko daring dan luring Apple paling lambat sampai 28 Desember 2024a
Baca lebih lajut »

Mantan Striker Manchester City Terpilih Jadi Presiden Georgia, Harapan Bergabung dengan Uni Eropa Pupus?Mantan Striker Manchester City Terpilih Jadi Presiden Georgia, Harapan Bergabung dengan Uni Eropa Pupus?Pemerintahan baru Georgia yang akan dipimpin Kavelashvili dinilai pro-Rusia.
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-02-19 08:06:31