Penerbitan Surat Utang ESG Bakal Tembus US$1,8 Triliun Tahun Ini
Bisnis.com, JAKARTA - Gelombang surat utang yang berkaitan lingkungan, sosial, dan tata kelola dari negara berkembang mulai membanjiri pasar global dengan total penerbitan mencapai US$1,8 triliun pada tahun ini.
IIF juga mencatat total penerbitan ESG di negara berkembang dan negara berkembang yang lebih maju mencapai US$230 miliar pada 2021, lebih tinggi dari tahun sebelumnya yang hanya mencapai US$75 miliar. Ditambah lagi, sulitnya meminta pertanggungjawaban dari perusahaan karena syarat keterbukaan lebih longgar di negara berkembang ketimbang dengan negara yang lebih maju.
Manajer Uang Senior Emso Asset Management Jens Nystedt mengatakan akan ada kenaikan tren preferensi untuk surat utang yang berhubungan dengan keberlanjutan.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Pos Indonesia Yakin Volume Ekspor Tahun Ini Tumbuh 15 Persen | Ekonomi - Bisnis.comAabila dibandingkan dengan sebelum pandemi Covid-19, volume pengiriman atau penjualan pada saat imlek mengalami penurunan sekitar 30 persen.
Baca lebih lajut »
Kucurkan Rp1,6 Triliun, PLN Tambah 2 Kapal Pembangkit Listrik | Ekonomi - Bisnis.comPT PLN (Persero) melalui PT Indonesia Power bekerja sama dengan PT PAL Indonesia membangun dua unit kapal pembangkit listrik. Keduanya akan berkolaborasi untuk membangun Barge Mounted Power Plant (BMPP) Nusantara 2 dan Nusantara 3.
Baca lebih lajut »
Gelar Olimpiade Beijing 2022, China Dipastikan Bakal Rugi | Ekonomi - Bisnis.comKondisi pandemi Covid-19 dan upaya meredam poilusi udara diyakini akan membuat Pemerintah China mengalami kerugian ketika mereka menggelar Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022 bulan ini.
Baca lebih lajut »
Utilitas Pulih, Industri Kecil Menengah Tumbuh 3,58 Persen Tahun Lalu | Ekonomi - Bisnis.comUtilitas produksi Industri Kecil dan Menengah (IKM) berhasil naik menjadi 80,39 persen sepanjang tahun lal.
Baca lebih lajut »
Amerika Prediksi Masih Kekurangan Chip Semikonduktor Tahun Ini | Otomotif - Bisnis.comKekurangan chip semikonduktor secara global telah memengaruhi segalanya, mulai dari industri, video game, hingga manufaktur otomotif.
Baca lebih lajut »
Simak Strategi Smartfren (FREN) Tahun Ini untuk Genjot Pendapatan | Teknologi - Bisnis.comaporan tahunan Smartfren (FREN) selama periode 2018-2020, ARPU Smartfren terus mengalami penurunan dari Rp44.200 pada 2018 menjadi Rp29.600 pada 2020.
Baca lebih lajut »