Temuan alat sensor peneliti disebut bisa merevolusi pengobatan bagi pasien TBC
REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES—Para peneliti mengungkapkan sebuah sensor yang dapat ditelan memungkinkan dokter memonitor asupan obat pasien tuberkulosis dari jarak jauh. Penemuan ini memiliki potensi untuk menyelamatkan jutaan jiwa dan merevolusi pengobatan penyakit menular yang paling mematikan di dunia.
Sensor tersebut dinamakan Wirelessly Observed Theraphy melibatkan pasien menelan sensor berukuran kecil dan menggunakan patch berpasangan pada batang tubuh mereka yang mentransmisikan tingkat pengobatan melalui Bluetooth. Dokter mereka kemudian dapat melacak secara real-time asupan obat mereka menggunakan aplikasi telepon.
Profesor pediatri dan kesehatan anak di Universitas Stellenbosch, Mark Cotton mengatakan teknologi itu dapat memiliki efek mendalam pada tingkat TB dan kematian di negara-negara beresiko tinggi.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Haji Tertua Asal Aceh Wafat di RS SaudiSelama dirawat di ruang ICU, dia menggunakan alat bantu pernapasan.
Baca lebih lajut »
Prasasti Bantu Peneliti Ungkap Fakta Terbaru Kota PompeiiPeneliti menerjemahkan sebuah prasasti yang berisi informasi mengenai kota Pompeii sebelum terkubur abu dari ledakan gunung Vesuvius pada 79 M.
Baca lebih lajut »
Obat Herbal Segala Penyakit Tak Manjur, Warga yang Kecewa Desak Tukang Obat Keliling Kembalikan Uang - Teras.IDAda yang Rp 250.000, sampai Rp 350.000 per botol, diklaim mampu mengobati berbagai penyakit seperti gula darah, lambung dan sebagainya ....
Baca lebih lajut »
BPPT Analisis Senyawa Kiral Bersama Perusahaan Kimia JepangMendukung keamanan obat di Indonesia, BPPT mendapat bantuan teknologi untuk mengindentifikasi senyawa kiral dalam obat agar minim efek samping.
Baca lebih lajut »